Featured

not fond

Senin, 09 Maret 2009

MU treble Winner Lagi ?

"Treble Winner" Lagi MU?

Tahun 1999 adalah masa penuh keemasan yang dicatat klub elite Manchester United. Di tahun itulah, "Setan Merah" merebut tiga gelar bergengsi yang paling diidam-idamkan klub Inggris: juara Premiership, jawara Piala FA, dan terbaik di Eropa dengan menggondol mahkota juara Liga Champions.

Tiga gelar bergengsi yang kemudian disebut treble winner itu direbut setelah Sir Alex Ferguson menyelesaikan 13 tahun pengabdiannya di Old Trafford. Dan tahun 1999 itu memang puncak dari prestasi Ferguson yang sejak berada dalam komandonya, MU menjelma menjadi klub paling ternama, bukan saja di Inggris, tetapi juga di dunia.

Namun sejak meraih treble, dengan puncaknya menjuarai Liga Champions di Stadion Nou Camp, dominasi United, terutama di Liga Inggris, mulai goyah. Setelah merajai selama 10 tahun di dekade 1990-an dan awal 2000-an, United mulai digerogoti oleh kehebatan legiun asing Arsenal yang dikomandani Arsene Wenger.

"Man Yoo" memang masih hebat di Premiership dengan menjadi yang terbaik hingga tahun 2001. Namun, pada tahun 2002 "The Gunners" kembali menjuarai Liga Inggris. United merebutnya kembali pada tahun berikutnya, namun lagi-lagi mereka menyerah kepada Arsenal tahun 2004. Uniknya, sejak itu, kedua tim elite tersebut harus mengakui ketangguhan Jose Mourinho, yang dengan poundsterling melimpah hasil guyuran miliarder Roman Abramovich, menjadi penguasa baru Liga Primer.

Meski sering disikapi miring, Chelsea dan Mourinho memang fenomenal. Hanya saja, musim ini mereka tertimpa banyak kesialan, terutama di awal musim. Cederanya kiper Petr Cech, bolak-baliknya kapten John Terry masuk rumah sakit, dan krisis di lini belakang membuat "The Blues" keteteran, tertinggal enam poin dari United.

Dengan melihat sembilan sisa partai yang harus dijalani keduanya di Premiership, tampaknya tim Ferguson berada di atas angin (lihat tabel). Apalagi, dalam dua laga terakhir, Gary Neville dan kawan-kawan seakan menjadi kekasih Dewi Fortuna: lolos dari terkaman Fulham dan Liverpool, meski bermain di bawah bentuk terbaiknya.

Ujian di Piala FA

Jika Premiership sukses direbut Neville dan kawan-kawan, ujian sesungguhnya akan datang di Piala FA. Di ajang ini, United masih harus menjalani partai ulangan melawan "The Boro" di Old Trafford setelah pada laga pertama babak perempat final imbang 2-2.

Demikian pula dengan Chelsea. Terry dan kawan-kawan bahkan harus menjalani partai ulangan yang lebih berat, bertamu ke White Hart Lane, kandang Tottenham Hotspur.

Di atas kertas, MU dan Chelsea akan mampu terus melaju meski dipastikan "The Blues" harus berkeringat darah menghadapi Spurs yang terus menanjak grafik penampilannya.

Jika asumsi ini benar, United akan ditantang Watford di semifinal. Sementara Chelsea lagi-lagi ditunggu lawan keras, Blackburn Rovers, yang membuyarkan impian Arsenal di ajang ini.

Setelah tahap ini, paling indah adalah membayangkan laga final antara United dan Chelsea, yang tahun ini kembali akan digelar di Stadion Wembley, London. Perseteruan antara Ferguson dan Mourinho akhir-akhir ini tampaknya menjadi bumbu tersendiri pada partai final impian itu.

Bagi Ferguson, ejekan Mourinho yang mengatakan timnya selalu dipihaki wasit dan dewi keberuntungan dipastikan akan menjadi amunisi tersendiri untuk mencatatkan kembali namanya di Piala FA. Sedangkan Mourinho, dengan segala taktik perang urat sarafnya, pasti tak rela United menguak lebar-lebar peluang meraih lagi treble winner.

Mudah-mudahan ini semua tergambar di final impian di Wembley, Mei mendatang.
(www.kompas.com)

0 komentar:

Posting Komentar

 

info menarik sepak bola Design by Insight © 2009