Featured

not fond

Rabu, 11 Maret 2009

Klub liga Indonesia

0 komentar
1. Sriwijaya FC Palembang
2. Persija Jakarta
3. PSMS Medan
4. Persik Kediri
5. Persib Bandung
6. Persela Lamongan
7. Persitara Jakarta Utara
8. Pelita Jaya Purwakarta
9. Persita Tangerang
10. Persipura Jayapura
11. Persiwa Wamena
12. Deltras Sidoarjo
13. Arema Malang
14. PSM Makasar
15. PSIS Semarang
16. Persiba Balikpapan
17. Bontang PKT
18. Persijap Jepara

Pele Vs Maradona

0 komentar




BABAK I – Karir Klub



PELE

Debut klub usia : 16 thn (Santos FC).

Lama karir : 20 thn

Jumlah klub : 2 (Santos FC n NY Cosmos)

Total main dan gol : 1227 Apps – 1151 Goals

Average goal/match : 0,938

PELE
Debut timnas Brazil usia : 17 thn

Lama karir timnas : 15 thn (1956 – 1971)

Total main dan gol di timnas : 92 Apps – 77 Goals

Average goal/match : 0,837

Partisipasi PD : 4 (1982, 1986, 1990, 1996)

Juara PD : 3 (1958, 1962, 1970)

Jumlah gol PD : 12


MARADONA

Debut klub usia : 16 thn (Argentinos Juniors)

Lama karir : 18 thn

Jumlah klub : 7 (Argentinos Junior, Boca Junior,
Barcelona, Napoli, Sevilla n Newell’s Old Boy)

Total main dan goal : 586 Apps – 311 Goals

Average goal/match : 0,531

MARADONA

Debut timnas Argentina usia : 17 thn

Lama karir timnas : 17 thn (1977 – 1994)

Total main dan gol di timnas : 91 Apps – 34 Goals

Average goal/match : 0,374

Partisipasi PD : 4 (1958, 1962, 1966, 1970)

Juara PD : 1 (1986)

Jumlah gol PD : 8






Maka :
Pele lebih unggul dari lamanya bermain n average
golnya (2)
Sedangkan Maradona lebih banyak jumlah klub yang
dibela (1)


Akhir Babak I, skor sementara : PELE 2 – 1 MARADONA

BABAK II – Karir Timnas

Maka :
Lagi2 Pele unggul di average gol n jumlah piala PD (2)
Lama karir timnas Maradona lebih unggul dari Pele (1)
Akhir Babak II, skor akhir : PELE 4 – 2 MARADONA
So the winner is :hail PELE :hail
Mungkin lain waktu akan ada Rematch?!



Aduy,bekasi

Aduy@yahoo.co.id

Revolusi Lapangan 138

0 komentar
Salam Gocekbola, saya ingin meletakkan informasi mengenai Lapangan tempat saya bermain bola dulu di SMP N 1 Bekasi yang sekarang telah berubah demi kemajuan sepak bola. dan sebelumnya saya berterima kasih jika email saya dapat di publikasikan.


Dulunya Lapangan SMP N 1 ini terbuat dari aspal,kemudian
seiring minat siswa dan demi kemajuan olahraga
siswa/i terutama di bidang sepak bola /futsal akhirnya
...............

Berubah deh jadi Lapangan Keramik loch,
jadi olah raga-nya lebih semangat.
bravo sepak bola.
maju terus goes-liem 138.


Naiphochix, Bekasi
Naipochix@plasa.com

Senin, 09 Maret 2009

MU ke indonesia

0 komentar
Keinginan penggemar sepakbola di Indonesia untuk melihat langsung salah satu klub terbesar Eropa, Manchester United (MU), akan segera terpenuhi. MU akan berkunjung ke Indonesia dan tampil di Gelora Bung Karno, Jakarta, 24 Juli mendatang, dalam rangkaian tur musim panas di Asia. Hal itu diungkapkan Direktur Eksekutif MU, David Gill, Rabu (14/1). Itu merupakan kunjungan pertama klub juara Liga Inggris dan juara Eropa tersebut ke Indonesia.

Dalam tur musim panas itu, “Setan Merah” akan tampil terlebih dulu di China (16 Juli) meski rencana ini masih akan dituntaskan, lalu mereka berkunjung Seoul (20 Juli). Empat hari kemudian, klub polesan Pelatih Sir Alex Ferguson itu dijadwalkan bertanding lawan tim seleksi Liga Super Indonesia. Sebagai penutup tur, mereka tampil di Stadion Shah Alam atau Stadion Bukit Jalil melawan Malaysia pada 26 Juli.

MU mengklaim, lebih dari 333 juta pendukung mereka berasal dari Asia. “Tur-tur kami ke Asia selalu spesial. Atmosfer yang digerakkan para suporter, luar biasa. Klub kami tidak tersaingi dalam meraup dukungan di benua (Asia) tersebut. Tur ini memberi kesempatan kepada fans untuk menyaksikan langsung pahlawan-pahlawan mereka tampi di negeri mereka sendiri,” lanjut Gill.

Ini untuk pertama kalinya pemegang 17 kali gelar juara Liga Inggris itu mengunjungi Indonesia. Besarnya dukungan fans di Indonesia tampaknya menjadi pertimbangan utama MU untuk datang. “Tur ini akan mengunjungi wilayah baru. Di Malaysia, di mana kami tak pernah bermain lagi di sana sejak 2001, dan satu lagi di Indonesia. Jadi, kami menjanjikan akan memberi pengalaman baru yang luar biasa,” tandas Gill.

Negara Asia terakhir yang dikunjungi oleh MU adalah Jepang pada Desember lalu tatkala mereka menggondol Club World Cup. Faktor keamanan selama ini menjadi alasan banyak klub Eropa enggan menginjakkan kaki di Indonesia. Samuel Rismana, founder IndoManUtd, yakin bahwa hajatan pilpres tidak akan mengganggu acara MU di Indonesia.

Waktu kedatangan Manchester United ke Jakarta yang akan jatuh 24 Juli 2009 diperkirakan berhimpitan dengan jadwal pemilihan presiden. Namun para fans yakin MU tidak akan batal datang. Kekhawatiran itu mengemuka karena sampai saat ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum menetapkan tanggal pasti hari pemilihan presiden (pilpres) yang diperkirakan akan digelar akhir Juli atau awal Agustus. (det/kcm/Ongisnade/Zul)

CR7 ke Aceh

0 komentar
Kapanlagi.com - Ketertarikan Cristiano Ronaldo pemain sepakbola international dari klub Inggris, Manchester United terhadap Anak-anak Aceh dipakai PT Bintang Toedjoe sebagai kesempatan untuk mendatangkan Cristiano Ronaldo ke Indonesia dengan tujuan misi kemanusiaan membantu anak-anak Aceh pada 11-12 Juni 2005.

Setelah bertemu Martunis, 8, di Portugal pekan lalu dan mendengar sendiri mengenai dahsyatnya bencana tsunami, Cristiano berencana mengunjungi Aceh untuk bisa melihat sendiri dan bertatap muka dengan anak-anak Aceh lainnya.

Dalam kunjungan ke Aceh Sabtu 11 Juni 2005 jam 14.00 nanti, Cristiano dan Extra Joss bertujuan menyerahkan bantuan kepada Ketua Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh - Nias untuk renovasi fasilitas olahraga di Aceh yang rusak karena bencana. Serah terima akan dilakukan di Lapangan Korem Banda Aceh dan disaksikan staf Menpora, pengurus KONI, PSSI dan para pejabat dari NAD.

Selain kunjungan ke Aceh, Cristiano dan Extra Joss akan mengadakan Malam Penggalangan Dana yang rencananya diselenggarakan di Hotel The Ritz-Carlton Jakarta 12 Juni 2003 mulai dari jam 19.00 - 21.00. Dalam acara tersebut akan dipertontonkan kebolehan Cristiano Ronaldo dalam "jugging" bola dihadapan undangan dan juga para bintang iklan Extra joss.

Hasil penggalangan dana tersebut sepenuhnya dipergunakan merenovasi beberapa fasilitas pendidikan olahraga di Aceh.

Masyarakat yang ingin mengikuti perjalanan Cristiano Ronaldo ke Aceh dengan pesawat carter atau ingin menyaksikan acara penggalangan dana di Hotel The Ritz-Carlton Jakarta dapat menghubungi Triple Double U-sport event management di 021-8611 752.

Cucu Legenda The God hand goal

0 komentar
Madrid - Baru sepuluh hari lahir ke dunia, bayi Sergio 'Kun' Aguero sudah menjadi suporter di stadion. Dan Leonel Benjamin Aguero pun langsung menjadi saksi heroik bapaknya saat menekuk Barcelona.

Dalam big match Atletico Madrid versus El Barca di Vicente Calderon, Senin (2/3/2009) dinihari WIB, Aguero tampil sebagai pahlawan tuan rumah. Bersama Diego Forlan mereka mendulang dua gol untuk memenangkan Atletico dengan skor 4-3.

Aguero menjadi penentu kemenangan berkat gol pamungkasnya di menit 89, yang membuat Barca untuk kedua kalinya berturut-turut menelan kekalahan di La Liga, yang menyebabkan kepemimpinan mereka atas Real Madrid tinggal empat poin.

Boleh jadi permainan gemilang Aguero disebabkan pula oleh kehadiran buah hatinya, Benjamin, yang untuk kali pertama berada di Vicente Calderon. Ia menonton pertandingan dengan sang ibu yang tak lain anak kandung Diego Maradona, Giannina. Pasangan Aguero-Giannina dikaruniai anak pertamanya pada Kamis minggu lalu.

"Kemenangan dan gol-gol ini saya dedikasikan buat dia (Benjamin) dan keluarga Diego Alcala. Kami memang ingin menang dan kami mendapatkannya," ujar Aguero seusai pertandingan, seperti dikutip dari situs resmi Atletico.

Untuk diketahui, Diego Acala Rivero adalah pemain akademi Atletico Madrid berusia sembilan tahun, yang meninggal dunia karena tertimpa atap bench saat duduk di bangku cadangan dan menyaksikan rekan-rekannya bertanding, minggu lalu.

Juga, Aguero seperti mengulang aksi heroiknya satu tahun lalu di tempat yang sama atas lawan yang sama. Pada 1 Maret 2008, saat Atletico menjamu Barca di Calderon, ia juga mendulang dua gol untuk membawa timnya menang 4-2.

"Ini sangat mirip dengan pertandingan tahun lalu, dan kami menang lagi. Saya pun tidak merasa ini duel antara (Lionel) Messi dan Aguero. Meskipun sepertinya dia selalu menang atasku di Barcelona, tapi di Vicente Calderon saya-lah pemenangnya."
(detiksport.com)

Gaji tertinggi sejagat ?

0 komentar
Kaka kini menjadi pesepakbola dengan bayaran tertinggi di dunia. Sementara itu Cristiano Ronaldo yang memukau dunia musim ini hanya berada di urutan ke-8.

Dalam berita yang dilansir Goal ini, dirilis daftar 50 pesepakbola dengan bayaran tertinggi yang didapat dari sumber internal, dilihat dari perbandingan gaji yang didapat.

Kaka berada di urutan teratas. Pemain terbaik dunia itu mendapat bayaran £143.438 (Rp.2,5milyar) per minggu, disusul oleh rekan senegaranya, Ronaldinho, dengan gaji dibawah £7,5juta setahun..

Seperti diperkirakan, klub paling royal Chelsea memberikan empat pemainnya di urutan 10 besar dengan Frank Lampard dan John Terry di urutan ketiga dan empat, ditambah dengan Shevchenko dan Ballack.

Striker Liverpool Fernando Torres berada di tengah-tengah antara para pemain The Blues di urutan kelima, sementara itu Thierry Henry dan Steven Gerrard menggenapi urutan sepuluh besar.

Yang mengejutkan tentu saja, pencetak 36 gol, sayap United, Ronaldo, yang mendapatkan bayaran £20.000 lebih rendah dari Kaka, dengan £122.400 per minggu. Namun demikian, jika dia mau pindah ke La Liga, mungkin pendapatannya dapat bertambah.

Bagaimana kabar Beckham? Dia hanya berada di urutan ke-44 dengan gaji £71.000 per minggu bersama LA Galaxy. Namun, posisinya masih dapat berubah mengingat adanya kesepakatan dengan klubnya bahwa gajinya dapat berkembang di tahun-tahun mendatang.

Tapi itu masih jauh dari pendapatan yang diperolehnya di Real Madrid, yang kala itu mencapai £120.000 per minggu.

Selain itu, pemain bintang lain yang masuk dalam 50 pesepakbola dengan gaji tertinggi adalah Michael Owen urutan 14, Robinho 23, Zlatan Ibrahimovic 29, dan Samuel Eto'o 32. Tidak ada pemain Arsenal dalam daftar tersebut.

Sepuluh Besar Pemain Bergaji Selangit

  1. Ricardo Kaka
  2. Ronaldinho
  3. Frank Lampard
  4. John terry
  5. Fernando Torres
  6. Andriy Shevchenko
  7. Michael Ballack
  8. Cristiano Ronaldo
  9. Thierry Henry
  10. Steven Gerrard

(milanku.com)

Young guns butuh pengalaman

0 komentar
BURNLEY, RABU - Pelatih Arsenal, Arsene Wenger kini menelan pil pahit karena menurunkan pemain-pemain muda di Piala Liga. Ia menilai The Young Gunners masih harus banyak menimba pengalaman.

Pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Turf Moor, Selasa (2/12), itu, Wenger kembali menurunkan pemain-pemain minim pengalaman seperti saat menundukkan Wigan Athletic di babak 16 besar. Pemain yang cukup sering makan asam garam hanyalah striker Nicklas Bendtner dan bek Mikael Silvestre.

Apa lacur, harapan tinggallah harapan. Baru enam menit, gawang Lukasz Fabianski sudah bobol oleh aksi Kevin McDonald. The Gunners mampu menciptakan banyak peluang setelah gol itu, tapi semuanya patah oleh kiper Brian Jensen yang tampil gemilang malam itu. Wenger tak habis pikir dengan hal ini. Ia kecewa karena pemainnya tak mampu menyarangkan satu gol pun dari antara sekian peluang emas.

"Kami punya sejumlah peluang dan ketika kami tidak mencetak gol meski sudah enam kali berhadapan dengan kiper, seharusnya kamu menanyakannya kepada pemain," komentar Wenger usai pertandingan itu.

Andai Arsenal mengikuti petunjuk Wenger itu, bisa jadi mereka menang besar pada pertandingan tersebut. Bendtner setidaknya memiliki tiga peluang setelah berhadapan dengan Jensen. Carlos Vela juga keok di hadapan kiper asal Denmark itu meski jarak keduanya tak sampai satu meter.

Apes? Mungkin. Namun, kekurangmatangan The Gunners memang sangat terasa, terutama ketika sudah mencapai kotak penalti.

Lini belakangnya pun kedodoran oleh serangan penuh semangat dari Martin Paterson. Gelandang Kieran Gibbs dan bek Paul Rodgers kecolongan oleh penetrasi McDonald, demikian pula Mark Randall, yang gagal menahan laju McDonald hingga lahirlah gol kedua.

Atas semua ketidaksiapan pemain itu, Wenger hanya dapat mengatakan: "Pemain-pemain muda harus belajar untuk fokus sejak menit pertama. Mereka harus banyak belajar, namun mereka berpotensi." (SUN)

Derby terakhir maldini

0 komentar
Milan - Entah sudah berapa banyak laga derby dengan Inter Milan dilakoni Paolo Maldini. Yang pasti, akhir pekan ini kapten AC Milan itu akan menjalani derby della madonnina terakhirnya.

Dengan usia yang sudah 40 tahun, Maldini berencana mengantung sepatu di akhir musim. Ini akan menjadi akhir dari perjalanan Maldini yang sudah membela Rossoneri sejak 1984 atau lebih dari 25 tahun lalu.

Jelang laga panas menghadapi saudara sekota, Maldini punya harapan besar pada derby della madonnina terakhirnya. Harapan berupa kemenangan yang akan membawa Milan makin mendekat ke puncak klasemen.

"Itu akan menjadi derby terakhir saya pada Minggu malam (Senin dinihari WIB). Di paruh kedua musim setiap pertandingan menghadapi tim manapun akan menjadi pertandingan terakhir saya, tapi saya merasa bangga," ungkap Maldini pada Corriere della Sera seperti diberitakan Channel4.

"Mimpi saya adalah untuk memenangi derby terakhir ini dan itu menjadi hal yang terpenting buat saya. Kami butuh kemenangan untuk bisa menghidupkan kembali peluang memenangi Scudetto.

Milan saat ini terpaut delapan poin dari Inter Milan di puncak klasemen. Jika mampu menyudahi musim dengan duduk di puncak klasemen, itu akan menjadi gelar Scudetto ke delapan sang kapten.

kutukan 11 di milan

0 komentar
Klub raksasa Italia, AC Milan, memberikan penghormatan tersendiri kepada bomber baru mereka asal Brasil, Rivaldo. Bomber yang sukses mengantar Tim Samba merebut juara dunia kelima kalinya itu mendapat kepercayaan dari Milan untuk mengenakan kaus dengan nomor punggung 11 pada kompetisi Liga Seri A musim 2002-2003. 

Klub berjuluk Rossoneri itu Selasa (13/8) mengumumkan secara resmi daftar nomor punggung pemain mereka, dan tidak ditemukan kejutan berarti selain dihibahkannya kaus bernomor 11 kepada Rivaldo, yang baru bergabung dari Barcelona ke San Siro pada akhir bulan lalu.

Kaus nomor 11 pernah dimiliki oleh pemain Spanyol, Jose Mari, yang kini dipinjamkan Milan ke Atletico Madrid bersama Demetrio Albertini. Pendatang baru Milan lainnya seperti Clerence Seedorf akan mengenakan kaus nomor punggung 20, sementara Sam Dalla Bona mendapat kaus nomor-28. 

Kaus dengan nomor favorit (10) masih dipercayakan kepada penyerang asal Portugal Manuel Rui Costa, yang musim lalu bermain tidak terlalu istimewa. Demikian pula dengan kostum nomor sembilan, yang masih menjadi milik bomber tim Azzuri, Filippo Inzaghi.
(kompas.com)

Becks di Italia hingga akhir musim

0 komentar
Kapanlagi.com - David Beckham, Minggu (8/3), menegaskan bahwa suatu persetujuan telah dicapai antara AC Milan dan Los Angeles Galaxy yang akan memungkinkannya untuk tetap berada di Italia sampai akhir musim ini.

Persetujuan pinjaman Beckham sekarang ini dari tim Liga Utama Amerika Serikat (the Major League Soccer - MLS) akan berakhir hari Senin. AC Milan akan menjamu Atalanta hari Minggu dan pertandingan itu dianggap sebagai pertandingan terakhir Beckham di tim berkaos seragam merah dan hitam itu.

Tetapi, Beckham mengeluarkan pernyataan melalui Galaxy yang mengukuhkan desas-desus pekan ini bahwa suatu persetujuan telah dicapai yang memungkinkannya untuk tetap di Italia sampai akhir musim, sebelum kembali ke Galaxy guna menjalani sisa musim MLS.

"Saya berterima kasih kepada kedua klub karena mewujudkan impian saya," kata Beckham.

"Saya akan dapat bermain untuk Milan dan Galaxy di musim yang sama, karenanya tetap mempertahankan komitmen saya dengan MLS dalam upaya mengembangkan persepakbolaan di USA, yang saya rasakan menggairahkan."

AC Milan belum memberikan komitmen secara terbuka bahwa gelandang Inggris itu akan tetap berada di klub tersebut sampai akhir musim ini.

Persetujuan tersebut dicapai setelah perundingan berpekan-pekan antara kedua klub itu. Dalam perundingan itu AC Milan menolak besaran uang transfer yang diminta Galaxy, yakni sekitar 12 juta euro.

AC Milan dilaporkan hanya bersedia membayar tiga juta dolar euro.

Beckham semula bergabung dengan AC Milan dengan status pinjaman di bulan Januari hingga akhir pekan ini dan mestinya kembali ke AS hari Senin, setelah pertandingan kandang AC Milan melawan Atalanta hari Minggu.

Tetapi, pemain berusia 33 tahun itu, yang mengatur persetujuan pinjaman dalam upaya tetap aktif selama waktu jeda musim MLS, sehingga ia tetap bisa masuk tim asuhan pelatih Inggris, Fabio Capello yang dipersiapkan untuk Piala Dunia, segera menjelaskan bahwa ia tidak ingin kembali ke Los Angeles.

AC Milan juga ingin mempertahankan mantan bintang Manchester United dan Real Madrid itu untuk menjadi pemain intinya

MU treble Winner Lagi ?

0 komentar
"Treble Winner" Lagi MU?

Tahun 1999 adalah masa penuh keemasan yang dicatat klub elite Manchester United. Di tahun itulah, "Setan Merah" merebut tiga gelar bergengsi yang paling diidam-idamkan klub Inggris: juara Premiership, jawara Piala FA, dan terbaik di Eropa dengan menggondol mahkota juara Liga Champions.

Tiga gelar bergengsi yang kemudian disebut treble winner itu direbut setelah Sir Alex Ferguson menyelesaikan 13 tahun pengabdiannya di Old Trafford. Dan tahun 1999 itu memang puncak dari prestasi Ferguson yang sejak berada dalam komandonya, MU menjelma menjadi klub paling ternama, bukan saja di Inggris, tetapi juga di dunia.

Namun sejak meraih treble, dengan puncaknya menjuarai Liga Champions di Stadion Nou Camp, dominasi United, terutama di Liga Inggris, mulai goyah. Setelah merajai selama 10 tahun di dekade 1990-an dan awal 2000-an, United mulai digerogoti oleh kehebatan legiun asing Arsenal yang dikomandani Arsene Wenger.

"Man Yoo" memang masih hebat di Premiership dengan menjadi yang terbaik hingga tahun 2001. Namun, pada tahun 2002 "The Gunners" kembali menjuarai Liga Inggris. United merebutnya kembali pada tahun berikutnya, namun lagi-lagi mereka menyerah kepada Arsenal tahun 2004. Uniknya, sejak itu, kedua tim elite tersebut harus mengakui ketangguhan Jose Mourinho, yang dengan poundsterling melimpah hasil guyuran miliarder Roman Abramovich, menjadi penguasa baru Liga Primer.

Meski sering disikapi miring, Chelsea dan Mourinho memang fenomenal. Hanya saja, musim ini mereka tertimpa banyak kesialan, terutama di awal musim. Cederanya kiper Petr Cech, bolak-baliknya kapten John Terry masuk rumah sakit, dan krisis di lini belakang membuat "The Blues" keteteran, tertinggal enam poin dari United.

Dengan melihat sembilan sisa partai yang harus dijalani keduanya di Premiership, tampaknya tim Ferguson berada di atas angin (lihat tabel). Apalagi, dalam dua laga terakhir, Gary Neville dan kawan-kawan seakan menjadi kekasih Dewi Fortuna: lolos dari terkaman Fulham dan Liverpool, meski bermain di bawah bentuk terbaiknya.

Ujian di Piala FA

Jika Premiership sukses direbut Neville dan kawan-kawan, ujian sesungguhnya akan datang di Piala FA. Di ajang ini, United masih harus menjalani partai ulangan melawan "The Boro" di Old Trafford setelah pada laga pertama babak perempat final imbang 2-2.

Demikian pula dengan Chelsea. Terry dan kawan-kawan bahkan harus menjalani partai ulangan yang lebih berat, bertamu ke White Hart Lane, kandang Tottenham Hotspur.

Di atas kertas, MU dan Chelsea akan mampu terus melaju meski dipastikan "The Blues" harus berkeringat darah menghadapi Spurs yang terus menanjak grafik penampilannya.

Jika asumsi ini benar, United akan ditantang Watford di semifinal. Sementara Chelsea lagi-lagi ditunggu lawan keras, Blackburn Rovers, yang membuyarkan impian Arsenal di ajang ini.

Setelah tahap ini, paling indah adalah membayangkan laga final antara United dan Chelsea, yang tahun ini kembali akan digelar di Stadion Wembley, London. Perseteruan antara Ferguson dan Mourinho akhir-akhir ini tampaknya menjadi bumbu tersendiri pada partai final impian itu.

Bagi Ferguson, ejekan Mourinho yang mengatakan timnya selalu dipihaki wasit dan dewi keberuntungan dipastikan akan menjadi amunisi tersendiri untuk mencatatkan kembali namanya di Piala FA. Sedangkan Mourinho, dengan segala taktik perang urat sarafnya, pasti tak rela United menguak lebar-lebar peluang meraih lagi treble winner.

Mudah-mudahan ini semua tergambar di final impian di Wembley, Mei mendatang.
(www.kompas.com)

Maradona ke Chelsea

0 komentar
Legenda dan pelatih Argentina Diego Armando Maradona dilaporkan telah membuat geger hotel yang ditempati skuad Chelsea jelang melawan Manchester United hari Minggu kemarin (11/1). Pasalnya, cerutu Maradona membuat alarm tanda kebakaran berbunyi.

Menurut berita televisi Sky Sports, insiden terjadi di Minggu pagi dan membuat manajemen hotel harus mengevakuasi seluruh tamu hotel termasuk skuad dan staf Chelsea.

"Saya melihat anggota skuad Chelsea kedinginan di luar hotel. Itu pasti bukan persiapan yang bagus untuk pertandingan vital malam harinya," ujar seorang saksi mata yang dikutip harian The Sun.

Faktanya, seluruh tamu hotel memang harus kedinginan di luar hotel sekitar 40 menit saat personil pemadam kebakaran memeriksa bangunan hotel.

Menurut petugas pemadam kebakaran, alarm berbunyi karena Maradona dan rekannya menghisap cerutu di dalam kamar hotel. Padahal berdasarkan peraturan Inggris, tindakan itu ilegal. Namun manajer hotel, Steven Miles, menolak melaporkan Maradona ke polisi karena tindakannya adalah ketidaksengajaan.

Maradona hadir di Inggris dalam rangka mengamati para pemain Argentina yang berlaga di akhir pekan kemarin. Dia hadir di Britannia Stadium saat kapten Argentina Javier Mascherano bersama Liverpool ditahan tanpa gol oleh Stoke City.

Mantan bintang Napoli itu juga hadir di Old Trafford untuk menyaksikan striker Carlos Tevez. Namun Tevez tak diturunkan pelatih Manchester United, Sir Alex Ferguson, dalam laga yang berakhir dengan kemenangan 3-0. (Hdn/Goal)

SSI Arsenal

0 komentar
Kapanlagi.com - Sekolah Sepak Bola Indonesia (SSI) yang berafiliasi dengan klub Liga Utama Inggris Arsenal, berusaha untuk menularkan budaya sepak bola Inggris ke anak-anak Indonesia.

Salah satu caranya adalah mendatangkan pelatih dari klub pemimpin klasemen Liga Utama Inggris itu untuk membagi ilmu kepada 230 anak yang bergabung di sekolah sepak bola tersebut.

"Dua orang pelatih muda dari Akademi Arsenal telah datang sejak tiga pekan lalu untuk memberi cita rasa Eropa kepada anak didik kami," kata Direktur Kepelatihan SSI-Arsenal Dale Mulholland di Jakarta, Rabu (30/01).

"Anak-anak akan merasakan langsung metoda latihan seperti yang diterapkan mereka di Inggris," tambahnya.

Dua pelatih yang merupakan bagian dari "Arsenal Gap Year Programme" --program Arsenal untuk mengasah kemampuan pelatih muda-- itu adalah Jack Ironside dan John Olaleye, dan mereka akan tinggal di Jakarta selama lima bulan.

Menurut Ironside, pemuda yang baru berusia 22 tahun namun telah memiliki lisensi kepelatihan tingkat satu dari Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA), mereka akan mencoba mengasimilasikan budaya sepak bola Arsenal dengan budaya sepak bola Indonesia yang telah diketahui oleh para siswa SSI-Arsenal.

"Kami berharap penggabungan budaya ini ditambah dengan penerapan dasar-dasar sepak bola yang benar, bisa berkontribusi baik untuk kemajuan sepak bola Indonesia," jelas pria yang telah lima tahun menjadi pelatih dan bergabung dengan Arsenal sejak September 2007 itu.

Sementara Olaleye (23), yang telah empat tahun menjadi pelatih, mengatakan setelah mengamati selama tiga pekan terakhir ia cukup terkesan dengan bakat yang dimiliki anak-anak Indonesia.

"Yang mereka butuhkan adalah pendidikan yang bagus, baik sepak bola maupun formal, untuk bisa menjadi pesepak bola profesional. Disiplin dan kesabaran adalah kuncinya," ujar sarjana arsitektur itu.

"Kalau mereka terus dididik seperti ini, mungkin dalam waktu 10 tahun, tim nasional Indonesia bisa bersaing dalam tingkat yang lebih tinggi," jelas Olaleye.

Ia juga menegaskan usia mereka yang masih muda tidak akan menjadi hambatan dalam melatih.

"Kami telah menghabiskan sebagian besar waktu kami untuk mendalami ilmu kepelatihan dan kami pun telah mendapat lisensi pelatih dari FA. Jadi, tidak masalah," kata Olaleye.

Australia masuk zona Asia

0 komentar
Kapanlagi.com - Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) menempatkan Australia di zona ASEAN dalam kelompok umur di bawah usia 17 tahun.

"Penempatan Australia di zona ASEAN pada persaingan kelompok umur tampaknya akan mengubah peta kekuatan yang ada," kata Dali Tahir kepada wartawan di Jakarta Kamis (08/12).

Dali yang merupakan anggota exco AFC membidangi kompetisi usia muda ini menyatakan bahwa kepastian ditempatkannya Australia di zona ASEAN pada persaingan kelompok umur itu merupakan hasil pada sidang anggota dewan (exco members) AFC, yang berlangsung pada 1 Desember lalu di AFC House, Kuala Lumpur.

Penempatan Australia menggantikan Singapura bergabung satu grup dengan Indonesia pada babak penyisihan Kejuaraan U-17 Asia itu sempat diprotes PSSI ke AFC. Namun, menurut dia, ketetapan AFC, laga ini dialihkan pada Januari 2006 yang semula pada November 2005 lalu.

Menurut Dali Taher, Australia yang menjadi anggota AFC sejak pertengahan tahun ini, meski secara resmi baru bisa ikut kompetisi mulai Januari nanti, menyambut baik penempatan mereka di zona ASEAN untuk kelompok umur tersebut.

Namun, untuk tingkat senior, penempatan grup diperhitungkan berdasarkan peringkat.

Calciopoli kubu Juventus

0 komentar
Seperti peribahasa "habis jatuh tertimpa tangga", bukan hanya mendapat sanksi berupa pengurungan angka dan diturunkan kastanya ke serie-B. Juventus disinyalir kehilangan sejumlah besar Fans-nya diseluruh dunia, akibat kasus pengaturan wasit tiga tahun lalu. Sebuah lembaga survei internasional Stage Up/Ipsos dan hasilnya diterbitkan oleh Guerin Sportivo menyebutkan Juventus kehilangan sekitar 1 juta Fans akibat kasus tersebut.Entah bagaimana mereka menarik sampel dan menghitung besarnya kehilangan Fans Juventus tersebut, yang menarik bahwa Juventus tetap menempati peringkat pertama, tim yang mempunyai Fans paling banyak dibanding dua tim Italia lainnya Milan dan Inter Milan.

Sebelum kasus tersebut Juventus diklaim memiliki sekitar 7 juta Fans diseluruh dunia, dengan penurunan sekitar 1 Juta orang maka Juventus saat ini mempunyai 6 juta Fans, jauh dibawahnya ada Milan dan Inter Milan yang diklaim mempunyai Fans 4 Juta-an orang.Juventus diperkirakan kehilangan Fans sekitar periode 2006-2007 ketika mereka mendapat hukuman degradasi, sebagian Fans Juventus menjadi tidak aktif mendukung Juve ketika si Nyonya besar berlaga di Serie-B, Sebagian lagi mendukung tim yang lain alias menyebrang mendukung 2 tim besar lainnya yang masih berlaga di serie A semuanya diperkirakan 1,5 juta orang Fans.

Peningkatan jumlah Fans signifikan dialami oleh AC Milan, terhitung perioder 2006-2007 mendapat kenaikan jumlah Fans menjadi 4,8 Juta Fans atau sekitar 33 persen, disusul oleh Inter Milan sebesar 14 persen. Apakah Fans yang bertambah itu Juventini yang menyebrang menjadi pendukung 2 Milano?, tidak ada yang berani memastikan hal tersebut.Bagaimana dengan Fans Juventus Indonesia, apakah ada yang menyebrang menjadi pendukung Milan dan Inter Milan ? Seharusnya di Indonesia ada survei juga mengenai jumlah tifosi klub-klub diatas, atau bisa juga pendukung klub-klub lainnya seperti Lazio, Fiorentina dan Roma.  
(beberapa.com)

Maradona Vs Pele

0 komentar
BABAK I – Karir Klub

PELE
Debut klub usia : 16 thn (Santos FC).
Lama karir : 20 thn
Jumlah klub : 2 (Santos FC n NY Cosmos)
Total main dan gol : 1227 Apps – 1151 Goals
Average goal/match : 0,938

MARADONA
Debut klub usia : 16 thn (Argentinos Juniors)
Lama karir : 18 thn
Jumlah klub : 7 (Argentinos Junior, Boca Junior, Barcelona, Napoli, Sevilla n Newell’s Old Boy)
Total main dan goal : 586 Apps – 311 Goals
Average goal/match : 0,531

Maka :
Pele lebih unggul dari lamanya bermain n average golnya (2)
Sedangkan Maradona lebih banyak jumlah klub yang dibela (1)

Akhir Babak I, skor sementara : PELE 2 – 1 MARADONA

BABAK II – Karir Timnas

PELE
Debut timnas Brazil usia : 17 thn
Lama karir timnas : 15 thn (1956 – 1971)
Total main dan gol di timnas : 92 Apps – 77 Goals
Average goal/match : 0,837
Partisipasi PD : 4 (1982, 1986, 1990, 1996)
Juara PD : 3 (1958, 1962, 1970)
Jumlah gol PD : 12

MARADONA
Debut timnas Argentina usia : 17 thn
Lama karir timnas : 17 thn (1977 – 1994)
Total main dan gol di timnas : 91 Apps – 34 Goals
Average goal/match : 0,374
Partisipasi PD : 4 (1958, 1962, 1966, 1970)
Juara PD : 1 (1986)
Jumlah gol PD : 8

Maka :
Lagi2 Pele unggul di average gol n jumlah piala PD (2)
Lama karir timnas Maradona lebih unggul dari Pele (1)

Akhir Babak II, skor akhir : PELE 4 – 2 MARADONA

So the winner is : PELE  

Mungkin lain waktu akan ada Rematch?! 

Hooliganisme di tanah Inggris

0 komentar
Masyarakat Jerman tidak perlu takut dan khawatir akan ancaman Hooligan Inggris, demikian ungkap Andy Battson mewakili pemerintah Inggris menyakinkan dalam sebuah wawancara dengan wartawan bola Spiegel Online.



Pihak pemerintah Inggris telah melakukan tindakan antisipasi untuk menindaklanjuti kecemasan warga Jerman dan publik pecinta bola di Jerman. Pihak pemerintah telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak. Kerusuhan akibat ulah para Hooligan Inggris pada pertandingan Piala Dunia kali ini dipastikan tidak akan terjadi.



Andy Battson bersama timnya telah melakukan koordinasi dengan suporter dan pihak keamanan Inggris. Dipastikan sebanyak 3500 Hooligan asal Inggris tidak bisa menyaksikan permainan bola tim kesayangan mereka secara langsung di dalam stadion bola.

Menurut pantauan koresponden SM CyberNews di Jerman, nama-nama Hooligan Inggris telah tercatat di pihak keamanan. Mereka dilarang bertandang ke Jerman. Bahkan, para Hooligan ini pun mendapat kesulitan untuk memesan tiket nonton bola di dalam stadion. (Gendhotwukir/Cn08)

gol tangan messi bukan maradona ?

0 komentar
Ingin Jadi Diri Sendiri, Lepas dari Bayangan Maradona
Dua musim terakhir, publik dunia dibuat terpesona oleh permainan cantik yang disuguhkan bintang muda Barcelona asal Argentina Lionel Messi di lapangan hijau. Skill pemain kelahiran 24 Juni 1987 itu sungguh luar biasa. Dribble yahud, punya kecepatan, pandai membaca permainan, bernaluri mencetak gol, fisik oke, dan yang lebih membuatnya jadi perhatian adalah hobinya mencetak gol-gol cantik. Entah sudah berapa gol indah nan eksotis yang dia kemas. Sebab, mayoritas gol yang dicetaknya selalu berkelas.

Dengan talenta sekomplet itu, hampir seluruh pencinta sepak bola dunia tidak ada yang protes ketika predikat titisan Diego Maradona dialamatkan kepada pemuda berusia 20 tahun tersebut. Mereka sama-sama berasal dari Argentina.

Messi dan Maradona memang memiliki banyak kesamaan. Selain sama-sama ber-skill komplet, keduanya juga berpostur "minimalis" untuk ukuran pesepak bola di Eropa. Messi bertinggi 1,69 meter, sedangkan Maradona malah hanya 1,65 meter. Hal yang membuat keduanya semakin sulit dibedakan adalah cara menjebol gawang lawan.

Dalam beberapa pertandingan, pemain yang namanya kini mulai disebut-sebut sebagai kandidat pemain terbaik dunia 2007 sukses memfotokopi trik Maradona dalam mencetak gol. Antara lain, saat Barcelona berhadapan dengan Getafe di semifinal Copa del Rey pada 10 Mei 2007. Dari titik tengah lapangan, Messi berhasil melewati empat pemain lawan sebelum menceploskan bola ke mulut gawang. Gol tersebut sama persis dengan gol indah Maradona ke gawang Inggris yang dikawal Peter Shilton di Piala Dunia 1986.

Gol ala Maradona kembali tercipta lewat aksi Messi ketika El Barca -julukan Barcelona- menjamu Espanyol di Nou Camp dalam lanjutan Liga Primera pada 9 Juni lalu (kompetisi musim 2006/2007). Gol yang membuat skor 1-1 itu sempat diprotes keras para pemain Espanyol. Pasalnya, mereka melihat Messi melakukan heading sambil mendorong bola dengan tangan.

Gol tersebut mengingatkan "Gol Tangan Tuhan" yang dilesakkan Maradona ke gawang Inggris di Piala Dunia 1986. Anehnya, saat itu wasit Santiago Rodriguez tetap mengesahkan gol tersebut. Ini sama persis dengan sikap wasit Ali Bennceur yang mengesahkan "Gol Tangan Tuhan" Maradona 21 tahun lalu.

Respons Messi soal gol kontroversialnya itu? Kepada wartawan, Messi membantah bahwa dia mendorong bola dengan tangan. Dia juga tidak ingin berdebat soal gol tersebut. "Golku? Dengan bantuan tangan? Saya pikir, gol itu tak perlu dipersoalkan lagi," cetus Messi seperti dilansir Tribalfootball saat itu.

Predikat Messidona semakin lekat pada sosok Messi saat pemain yang juga dijuluki The Messiah (Juru Selamat) tersebut sukses menaklukkan kiper Meksiko Oswaldo Sanchez di ajang Copa America 2007. Setelah menerima sodoran bola dari Carlos Tevez, tanpa mengontrol bola lagi, Messi langsung mencungkil bola. Sanchez yang mencoba menghadang pergerakan Messi hanya bisa terperangah menyaksikan bola meluncur mulus menembus gawangnya.

"Hanya pemain jenius yang bisa melakukan itu. Benar-benar luar biasa. Dia (Messi) memang menuju ke arah itu (menjadi seperti Maradona). Saya memiliki kesempatan berlatih bersama keduanya. Mereka sama-sama bisa melakukan sesuatu yang pemain lain tak mampu melakukannya," kata Alfio Basile, pelatih timnas Argentina, kepada Reuters.

Sejarah Messi dan Maradona benar-benar mirip. Apa yang terjadi dengan Maradona juga terjadi pada Messi. Semasa mudanya, Maradona bersama Ramon Diaz dan Burruchaga memberikan Piala Coca Cola, kejuaraan dunia Yunior ketika itu di Jepang, kepada Argentina. Messi pun begitu. Meski besar di Spanyol, Messi tetap membela tanah kelahirannya. Dia ikut mengantarkan Argentina yang dilatih Francisco Ferrara sebagai juara dan meraih gelar pemain terbaik dan pencetak gol terbanyak dengan enam gol dalam Piala Dunia Junior 2005.

Tapi, meski jago menggiring bola selicin belut, baik Messi dan Maradona sama-sama tidak dipercaya sang pelatih di Piala Dunia pertama mereka. Messi diacuhkan Jose Pekerman. Sedangkan Maradona dipandang sebelah mata oleh Cesar Luis Menotti, pelatih timnas Argentina di Piala Dunia 1978 dan 1982, yang tak percaya kepada "si Bogel" yang terlalu imut itu.

Namun, bagaimana sebenarnya perasaan Lionel Messi ketika dirinya selalu dikait-kaitkan dengan Maradona? Menjadi "bayang-bayang" sang legenda ternyata membuat pemain yang musim ini mengoleksi delapan gol dalam tujuh laga pertamanya bersama Barcelona tersebut mengaku bosan. Messi merasa capai jika selalu dibandingkan dengan seniornya tersebut.

"Saya terlalu sering mendapatkan pertanyaan itu di seluruh dunia," terangnya. Menurut dia, Maradona hanya seseorang dan memiliki talenta yang tak dimiliki pemain lain.

"Saya hanya merasa bangga disamakan dengannya. Tapi, saya masih muda dan harus terus belajar. Saya masih perlu mengembangkan diri dan ingin menjadi diri sendiri. Tidak ingin jadi seperti siapa pun," tegasnya.

Menerima atau tidak, dengan seluruh talenta dan kelebihan yang dimilikinya, dunia telanjur memberi label pemain bernama lengkap Lionel Andres Messi itu sebagai titisan Maradona.

Tapi, ada satu hal yang selalu disebut dalam setiap pemuja Messi dan Maradona: agar El Pulga alias si Kutu tersebut tak mewarisi bakat bengal "si Bogel" Maradona yang terpuruk gara-gara menjadi pecandu narkotika. Yah, semoga saja!

gol tangan Adriano

0 komentar
Dalam laga panas dinihari tadi (16/02/2009) di San siro, Inter Milan menumbangkan rival sekotanya AC Milan dengan skor 21, salah satu gol yang dicetak inter disumbangkan oleh adriano, pada menit ke 29, yang menarik dalam laga derby tersebut adalah bahwa fakta yang terungkap, bahwa Adriano ternyata mencetak gol menggunakan tangan.

Hal ini diakui oleh adriano sendiri, usai pertandingan, ia mengakui telah mencetak gol kemenangan inter tersebut dengan menggunakan tangan tanpa sengaja. Gol kedua dicetak oleh Stankovic sebelum babak pertama berakhir.

Sedangkan Gol untuk AC Milan, dicetak pada babak kedua oleh pato, memanfaatkan umpan balik marek jankulovski. Permainan berakhir 2-1 dengan kemenangan inter. Sebenarnya gol pertama inter yang dicetak adriano tersebut, sempat diprotes oleh kiper AC milan Abbiati, namun, wasit tetap mensahkan gol kontroversial tersebut, anda sendiri bisa liat bagaimana cara Adriano membobol gawang AC Milan, emang keliatan kena tangan

dengan hasil ini, Inter milan semakin memantapkan posisinya untuk meraih Scudeto ke empat kalinya berturut-turut, Inter memiliki poin 56 dan berada di puncak klasemen, sedangkan AC-Milan berada di posisi ketiga dengan poin 45

Susunan Pemain:
Inter Milan: Julio Cesar, Maicon, W. Samuel, C. Chivu, D. Santon, E. Cambiasso, D. Stankovic/N. Burdisso, J. Zanetti, S. Muntari, Adriano/P.Vieira, Z. Ibrahimovic.
AC Milan: C. Abbiati, G. Zambrotta, M. Jankulovski, P. Maldini, K. Kaladze/P. Senderos, A. Pirlo, Ronaldinho, D. Beckham/F. Inzaghi, C. Seedorf, M. Ambrosini, Alexandre Pato.

Sabtu, 07 Maret 2009

Piala dunia

0 komentar
Piala Dunia Sepak bola atau sering disingkat sebagai Piala Dunia saja (nama resmi: Piala Dunia FIFA) adalah kompetisi terpenting dalam dunia sepak bola internasional. Diselenggarakan oleh Fédération Internationale de Football Association (Fédération Internationale de Football Association), pengatur cabang olahraga ini, turnamen babak final Piala Dunia adalah ajang olahraga yang paling banyak ditonton di dunia, melebihi bahkan Olimpiade.[1]

Babak final turnamen (merujuk kepada bagian turnamen setelah kualifikasi) ini diselenggarakan setiap empat tahun sekali namun kejuaraan ini mengambil masa dua tahun secara keseluruhan. Lebih dari 160 tim nasional bertarung dalam turnamen kualifikasi regional untuk meraih tempat dalam babak final. Turnamen finalnya kini melibatkan 32 tim (peningkatan dari 24 tim pada tahun 1998) yang berkompetisi selama 4 minggu di negara yang ditunjuk sebagai tuan rumah. Inovasi yang dilakukan baru-baru ini memperbolehkan lebih dari satu negara menjadi tuan rumah.

Sejarah

Piala Dunia bukanlah kejuaraan sepak bola internasional pertama. Sepak bola amatir menjadi bagian dari program Olimpiade untuk pertama kalinya pada tahun 1908. Pada tahun 1909 di Torino diselenggarakan sebuah turnamen sepak bola yang bernama Piala Sir Thomas Lipton. Italia, Jerman, dan Swiss mengirimkan klub mereka yang paling prestisius ke turnamen tersebut namun Persatuan Sepak bola Inggris (FA) menolak tawaran untuk ikut serta dalam kejuaraan itu.

Ide melahirkan kejuaraan sepak bola dunia tercetus pada 1904 di Paris saat Konggres I Fédération Internationale de Football Association. Pada 1928, hasil usaha FIFA dan presiden persatuan sepak bola Perancis (FFFA), Jules Rimet dan rekannya Henri Delaunay, peserta kongres di Amsterdam memutuskan untuk melaksanakan ide tersebut. Setahun kemudian, FIFA secara resmi mempersiapkan sebuah kejuaraan bernama World Cup yang akan berlangsung setiap empat tahun. Pada kongres FIFA 17-18 Mei 1929 di Barcelona, Spanyol, Uruguay mendapatkan dukungan dari 23 peserta kongres menjadi tuan rumah Piala Dunia pertama menyingkirkan ambisi Hungaria, Italia, Belanda, Spanyol, dan Swedia. Piala kejuaraan ini dikenal dengan Piala Jules Rimet.

Piala Jules Rimet dibuat oleh perupa Perancis, Abel La Fleur, berbentuk oktagonal berlambangkan bumi dipegang oleh Dewa Kemenangan yang bernama Nike (dewa Yunani purba). Piala ini dibuat dari emas, mempunyai berat 3.8 kg dan tinggi 35 cm.

Maka Piala Dunia FIFA yang pertama pun diadakan di Uruguay dan berlangsung dari 13-30 Juli 1930. 13 negara turut serta - enam dari Amerika Selatan, lima dari Eropa dan dua dari Amerika Utara. Uruguay mengalahkan Argentina 4-2 di depan 93.000 penonton di Montevideo untuk menjadi negara pertama yang merebot piala tersebut.

Selama Perang Dunia II kejuaraan ini terhenti selama selama 12 tahun, dimulai kembali tahun 1950 di Brasil. Piala Jules Rimet pernah dicuri sewaktu dipamerkan di Stampex Exhibition di Westminster Central Hall, London saat menjelangnya Piala Dunia 1966 di Inggris, namun ia ditemukan 7 hari kemudian oleh seekor anjing bernama Pickles.

Pada 1970 di Meksiko, FIFA telah memutuskan Brasil menyimpan Piala Jules Rimet karena menjadi negara pertama yang juara sebanyak 3 kali, 1958, 1962 dan 1970.

Badan induk FIFA kemudiannya membuat piala dunia baru dengan menggunakan emas 18 karat, 36 cm tinggi dan mempunyai berat 4.97 kg dan dirancang oleh perupa terkenal Italia, Silvio Gazzaniaga dan digunakan sehingga sekarang. FIFA menetapkan hanya pemimpin negara dan pemenang Piala Dunia saja yang boleh menyentuh piala tersebut. Replika piala yang dilapis emas akan diberikan untuk dsimpan oleh pemenang.
Promosi Piala Dunia 2006

Argentina, Jerman (kedua kali tersebut sebagai Jerman Barat), dan Brasil telah masing-masing memenangkan piala yang kedua itu dua kali. Meskipun begitu, piala yang saat ini masih belum akan "dipensiunkan" hingga plak namanya telah penuh diisikan dengan nama-nama negara pemenang, yang akan terjadi pada tahun 2038.

Brasil dengan jelas adalah tim yang paling sukses dalam Piala Dunia secara keseluruhan setelah lima kali menjadi juara dan dua kali berada di posisi kedua sementara Italia berada di bawahnya dengan empat kali juara dan dua kali di peringkat kedua. Jerman, yang tiga kali menjadi juara dan empat kali menjadi juara kedua, adalah tim yang tersukses ketiga. Argentina dan Uruguay masing-masing dua kali menjadi Juara Dunia meski kemenangan Uruguay terjadi pada masa yang sudah lama, pada awal-awal tahun kejuaraan.

Piala Dunia terakhir yang telah berlangsung diadakan di Jerman pada tahun 2006. Seperti yang diperlihatkan di bawah, penyelenggaraan 2010 akan diadakan di Afrika Selatan.
(id.wikipedia.org)

Piala FA

0 komentar
Piala FA adalah kompetisi domestik sepak bola di Inggris. Mulai dikompetisikan sejak tahun 1871-1872. Setelah 130 tahun lebih, Piala FA diikuti oleh 600 lebih klub, mulai dari klub Premiership hingga divisi amatiran.

Kompetisi pertama

Ketika pertama kali digelar pada musim 1871-1872, kompetisi ini hanya diikuti oleh 17 klub. Wanderers, klub yang didirikan oleh orang-orang sekolah negeri dan diperkuat pemain-pemain universitas, menjadi juara untuk pertama kalinya. Di final, mereka mengalahkan Kennington Oval, 1-0. Pada pertandingan yang disaksikan sekitar 2.000 orang itu, gol kemenangan Wanderers dicetak Morton Betts.

Piala

Piala yang diangkat Betts dan kawan-kawan bentuknya jauh lebih kecil daripada yang sekarang. Piala itu dirancang dan dibuat oleh Messrs, Martin and Hall Co, dan berharga intrinsik hanya 20 poundsterling.

Tahun 1895, ketika Aston Villa menjuarai kompetisi ini, trofi ini hilang saat dipajang di sebuah tempat di Birmingham. Hingga sekarang, piala asli tersebut tak pernah ditemukan kembali.

Stadion Wembley

Sejak tahun 1923, final Piala FA digelar di Stadion Wembley. Stadion ini merupakan gagasan Duke of York, yang kelak menjadi Raja George VI. Stadion yang kemudian menjadi simbol sepak bola Inggris itu dibangun dengan total biaya 750.000 poundsterling.

Adalah Bolton Wanderers dan West Ham United, dua tim yang beruntung tampil untuk pertama kalinya di final di Wembley. Final ini kemudian tercatat dalam sejarah karena dihadiri sekitar 200.000 penonton, yang membeludak hingga ke pinggir lapangan.

Tahun 2001-2006, Stadion Wembley direnovasi sehingga final Piala FA dipindah ke Millenium Stadium, Cardiff. Sejak tahun 2007, Piala FA mulai diselenggarakan kembali ke Stadion Wembley yang sudah selesai direnovasi dan ditandai dengan dipakainya Stadion Wembley dalam partai final yang mempertemukan Chelsea dengan Manchester United.

Jika jumlah penonton di final Wembley 1923 dianggap yang terbesar, jumlah penonton tersedikit dicatat klub gurem Aldershot pada tahun 1986. Kala itu, di putaran ketiga, pertandingan melawan Oxford United hanya dihadiri oleh 2.034 orang. Namun, Aldershot yang datang dari Divisi IV sukses memukul Oxford yang berdivisi I dengan skor 3-0.

Rekor dan Final

Sepanjang sejarahnya, rekor gol terbanyak yang dicetak dalam satu pertandingan masih dipegang oleh Nottingham Forest. Rekor ini dicatat Forest pada musim 1890-1891 saat mengalahkan Clapton, 14-0.

Sementara itu, rekor rata-rata pemain tertua yang tampil di final dipegang oleh Arsenal. "The Gunners" menurunkan pemain yang rata-rata berusia 31 tahun pada starting eleven-nya, ketika mengalahkan Liverpool di final tahun 1950.

Sejauh ini, Manchester United boleh berbangga sebagai klub yang paling banyak menjadi jawara dengan koleksi 11 gelar.

Sejak final tahun 1872, ada 12 klub yang sukses tampil di partai puncak, namun tak pernah bisa memboyong piala ke markasnya. Mereka adalah Queens Park Glasgow, Bristol City, Birmingham, Leicester, Luton Town, Fulham, QPR, Brighton and Hove Albion, Watford, Crystal Palace, Middlesbrough, dan Milwall. Bahkan, Leicester mencatat empat kali tampil di final (tahun 1949, 1961, 1963, dan 1969), dan selalu pulang dengan tangan hampa.

Salah satu final yang menarik adalah 3 gol di masa injury time. Hali ini terjadi pada final tahun 1979 saat Arsenal mengalahkan Manchester United 3-2. Pada babak pertama Arsenal unggul 1-0, kemudian diperbesar menjadi 2-0 di pertengahan babak kedua. Namun dalam waktu 2 menit di penghujung babak kedua, Manchester United berhasil menyamai skor menjadi 2-2, sebelum gol dari Alan Sunderland semenit kemudian untuk membuat Arsenal menang.

Final tahun 2006, saat Liverpool menjungkalkan West Ham lewat adu penalti, dianggap sebagai salah satu final terbaik. Kala itu, Liverpool yang difavoritkan tertinggal lebih dulu sebelum pada masa injury time babak kedua Steven Gerrard menyamakan kedudukan. Namun "The Reds" kemudian bisa memaksakan skor imbang 3-3 dan akhirnya menang lewat adu penalti.

Pemenang Piala FA

* 11 - Manchester United
* 10 - Arsenal F.C.
* 8 - Tottenham Hotspur F.C.
* 7 - Liverpool F.C., Aston Villa F.C.
* 6 - Newcastle United F.C., Blackburn Rovers F.C.
* 5 - Everton F.C., West Bromwich Albion F.C., Wanderers F.C.
* 4 - Bolton Wanderers F.C., Manchester City F.C., Sheffield United F.C., Wolverhampton Wanderers F.C., Chelsea F.C.
* 3 - Sheffield Wednesday F.C., West Ham United F.C.
* 2 - Bury F.C., Nottingham Forest F.C., Old Etonians F.C., Preston North End F.C., Sunderland A.F.C., Portsmouth F.C.
* 1 - Barnsley F.C., Blackburn Olympic F.C., Blackpool F.C., Bradford City A.F.C., Burnley F.C., Cardiff City F.C., Charlton Athletic F.C., Clapham Rovers F.C., Coventry City F.C., Derby County F.C., Huddersfield Town F.C., Ipswich Town F.C., Leeds United F.C., Notts County F.C., Old Carthusians F.C., Oxford University F.C., Royal Engineers A.F.C., Southampton F.C., Wimbledon F.C.

(id.wikipedia.org)

Liga Indonesia

0 komentar
Liga Indonesia adalah kompetisi sepak bola antar klub di Indonesia. Liga Indonesia diselenggarakan oleh Badan Liga Indonesia (BLI) dan Badan Liga Amatir (BLA) yang berada di bawah PSSI.

Liga Indonesia dibagi menjadi empat tingkat:

* Divisi Utama
* Divisi Satu
* Divisi Dua
* Divisi Tiga

Kompetisi Divisi Utama dan Divisi Satu merupakan kompetisi non-amatir yang dikelola oleh BLI. Sedangkan kompetisi Divisi Dua, Divisi Tiga, dan seterusnya, termasuk liga remaja, adalah kompetisi amatir yang dikelola oleh BLA.

Sejak tahun 2008, seiring dimulainya penyelenggaraan Liga Super, Divisi Utama tidak lagi menjadi kompetisi sepak bola tingkat teratas.

Sejarah

Hingga tahun 1979, kompetisi sepak bola nasional di Indonesia diselenggarakan secara amatir, dan lebih dikenal dengan istilah Perserikatan.

Pada tahun 1979/80 diperkenalkan kompetisi Galatama (Liga Sepak Bola Utama). Meski demikian, baik Perserikatan maupun Galatama tetap berjalan sendiri-sendiri. Galatama merupakan kompetisi sepak bola semi-profesional yang terdiri dari sebuah divisi tunggal (kecuali pada musim tahun 1983 dan 1990 terdiri dari 2 divisi).

Pada tahun 1994, Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia menggabungkan Perserikatan dan Galatama dan membentuk Liga Indonesia. Memadukan fanatisme yang ada di Perserikatan dan profesionalisme yang dimiliki Galatama. Dengan tujuan meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia.

Pada tahun 2008, PSSI menyelenggarakan Liga Super Indonesia sebagai liga sepak bola profesional pertama di Indonesia, menggantikan Liga Indonesia sebagai kompetisi tingkat teratas di Indonesia.
(id.wikipedia.org)

Piala UEFA

0 komentar
Piala UEFA adalah kompetisi resmi yang diadakan oleh UEFA sebagai badan tertinggi dalam persepak bolaan Eropa. Piala UEFA mulai diadakan mulai musim kompetisi tahun 1971-1972 sebagai bagian dari kegiatan UEFA untuk mempertemukan tim-tim dari seluruh Eropa. Kompetisi ini diadakan untuk menggantikan kompetisi Inter-Cities Fairs Cup yang diadakan antara tahun 1955-1971 dengan total penyelenggaraan sebanyak 13 kali. Mulai tahun 2000 juara dari kompetisi ini akan diadu dengan juara Piala/Liga Champions untuk memperebutkan gelar juara Piala Super Eropa untuk menggantikan juara Piala Winners yang sudah dihapus oleh UEFA pada musim kompetisi 1999-2000.

Ajang ini sendiri mempertemukan klub-klub sepak bola di seluruh Eropa yang memiliki peringkat yang cukup baik tetapi tidak menjadi juara, juara piala domestik dari masing-masing negara (seperti Piala FA), tim paling bersih dalam bermain (dalam hal perolehan kartu kuning maupun merah), tim yang kalah dalam babak kualifikasi maupun peringkat tiga di babak penyisihan grup Piala/Liga Champions, dan juara Piala Intertoto.

Format kompetisi

Format yang digunakan saat ini dalam kompetisi Piala UEFA adalah babak awal menggunakan format grup yang ada 8 grup yang tiap grupnya ada 5 tim, tiga tim dari masing-masing grup melanjutkan ke fase berikutnya dengan sistem gugur dan ditambah dengan tim penghuni masing-masing peringkat ketiga grup dari Piala/Liga Champions. Di sistem gugur peraturannya, tiap tim akan bermain dua kali, dan di babak inilah bisa berlaku skor agregat/keunggulan gol tandang. Di partai final, pertandingan akan digelar sekali dan berada di tempat yang telah ditunjuk sebelumnya oleh UEFA.

Mulai musim 2009/10 format 8 grup dengan 5 tim akan diganti format baru berupa 12 grup yang masing-masing berisi 4 tim. Selain itu, jika sebelumnya pada babak tersebut setiap tim akan memainkan dua pertandingan tandang dan 2 pertandingan kandang (total 4 pertandingan), dalam format baru setiap tim akan menghadapi lawannya baik di kandang maupun tandang (total 6 pertandingan). Perubahan lainnya adalah dimasukkannya tim-tim yang sebelumnya harus bermain di Piala Intertoto ke babak penyisihan karena Piala Intertoto ditiadakan mulai tahun 2009.

Serba-serbi
Sertanense FC

Piala UEFA saat ini memiliki piala yang dinamakan Piala Bertoni, memiliki berat 15 kilogram dan berwarna abu-abu. Piala ini dibuat oleh Bertoni di kota Milan pada tahun 1972. Total harga pembuatannya saat itu adalah sekitar 23.000 Euro.

* Hanya ada dua tim yang berhasil juara dua kali berturut-turut di Piala UEFA dan uniknya dua tim tersebut merupakan rekan senegara, yaitu Sevilla FC dan Real Madrid. Kedua tim itu saat ini sama-sama berasal dari Spanyol dan kini bermain di La Liga.

* Tim yang pertama kali berhasil juara sejak turnamen ini diubah namanya (dari Inter-Cities Fairs Cup menjadi Piala UEFA) adalah Tottenham Hotspur juara pada musim 1971/72 dan tim yang terakhir kali menjuarai kompetisi saat masih bernama Fairs Cup adalah Leeds United (1970/71). Kedua tim ini berasal dari Inggris.

Daftar juara

Termasuk saat kompetisi ini masih bernama Inter-Cities Fairs Cup.
Tim Juara Tahun Juara
1 Juventus 3 (1976-1977), (1989-1990), (1992-1993)
2 FC Barcelona 3 (1955-1958), (1958-1960), (1965-1966)
3 Inter Milan 3 (1990-1991), (1993-1994), (1997-1998)
4 Valencia CF 3 (1961-1962), (1962-1963), (2003-2004)
5 Liverpool FC 3 (1972-1973), (1975-(1976), (2000-2001)
6 Borussia Mönchengladbach 2 (1974-1975), (1978-1979)
7 Leeds United 2 (1967-1968), (1970-1971)
8 Tottenham Hotspur 2 (1971-1972), (1983-1984)
9 Real Madrid 2 (1984-1985), (1985-1986)
10 IFK Göteborg 2 (1981-1982), (1986-1987)
11 Parma A.C. 2 (1994-1995), (1998-1999)
12 Feyenoord 2 (1973-1974), (2001-2002)
13 Sevilla FC 2 (2005-2006), (2006-2007)
14 R.S.C. Anderlecht 1 (1982-1983)
15 AS Roma 1 (1960-1961)
16 Real Zaragoza 1 (1963-1964)
17 Ferencvaros 1 (1964-1965)
18 Dinamo Zagreb 1 (1966-1967)
19 Arsenal 1 (1969-1970)
20 Newcastle United 1 (1968-1969)
21 PSV Eindhoven 1 (1977-1978)
22 Eintracht Frankfurt 1 (1979-1980)
23 Ipswich Town 1 (1980-1981)
24 Bayer Leverkusen 1 (1987-1988)
25 Napoli 1 (1988-1989)
26 Ajax 1 (1991-1992)
27 Bayern Munich 1 (1995-1996)
28 Schalke 04 1 (1996-1997)
29 Galatasaray 1 (1999-2000)
30 FC Porto 1 (2002-2003)
31 PFC CSKA Moskwa 1 (2004-2005)
32 FC Zenit Saint Petersburg 1 (2007-2008)

Juara bertahan Piala UEFA saat ini adalah FC Zenit Saint Petersburg yang berhasil mengalahkan Glasgow Rangers 2-0 di partai final yang diselenggarakan di City of Manchester Stadium.

Distribusi Juara Berdasarkan Negara

* Spanyol (11 gelar juara)
* Italia (10 gelar juara)
* Inggris (10 gelar juara)
* Jerman (6 gelar juara)
* Belanda (4 gelar juara)
* Swedia (2 gelar juara)
* Rusia (2 gelar juara)
* Belgia (1 gelar juara)
* Hungaria (1 gelar juara)
* Kroasia (1 gelar juara)
* Portugal (1 gelar juara)
* Turki (1 gelar juara)

(id.wikipedia.org)

Liga Champions

0 komentar
Liga Champions (bahasa Inggris: UEFA Champions League) adalah kejuaraan antarklub sepak bola tahunan antara klub-klub sepak bola tersukses di Eropa, dan sering dianggap sebagai trofi tingkat klub yang paling prestisius di Eropa.

Juara bertahan Liga Champions UEFA saat ini adalah Manchester United yang berhasil mengalahkan Chelsea dalam adu penalti, 6-5 setelah dalam waktu normal dan babak perpanjangan waktu kedudukan tetap 1-1.

Sejarah

Kejuaraan ini pertama kali dicetuskan oleh salah satu majalah olah raga Prancis. Trofi berbentuk piala yang dijuluki "The Big Ears", dan trofi pertama berbeda dengan yang sekarang diperebutkan (dibuat oleh Stadellman). Piala yang diperebutkan sekarang adalah edisi ke-6. Pada awalnya kejuaraan memperebutkan piala bernama Piala Juara Klub Eropa atau European Champion Clubs' Cup, yang biasanya disingkat menjadi Piala Eropa (European Cup, dan berbeda dari Piala Eropa seperti yang dikenal di Indonesia sekarang ini yang merujuk kepada European Championship). Kejuaraan ini dimulai pada musim 1955/56 dengan menggunakan sistem gugur dua leg, yaitu setiap tim bermain dua pertandingan, satu tandang dan satu di kandang, dan tim dengan skor rata-rata tertinggi maju ke babak berikutnya. Hanya tim-tim juara liga di masing-masing negara, ditambah dengan pemegang juara pada saat itu, yang berhak ikut ajang kompetisi ini.

Format baru

Format dan namanya kemudian diganti pada musim 1992/93. Mulai saat itu, kejuaraan mempunyai tiga babak kualifikasi, satu babak kompetisi grup (tim-tim bermain dalam bentuk "tandang-kandang" seperti kompetisi reguler), dan kemudian empat babak final dengan sistem gugur. Semua babak kualifikasi dan pertandingan dengan sistem gugur dilangsungkan dengan dua leg, kecuali pertandingan final yang merupakan pertandingan tunggal yang diselenggarakan di sebuah tempat yang telah ditentukan oleh UEFA.

Pemegang gelar juara terbanyak

Real Madrid CF telah menjuarai kompetisi ini sembilan kali dan menjadi yang terbanyak di seluruh Eropa. Tim-tim yang paling sukses berikutnya adalah AC Milan (7 kali juara), Liverpool FC (5 kali juara), FC Bayern München dan AFC Ajax (4 kali juara).

Serba-serbi Champions League

Musik yang mengiringi awal setiap siaran televisi kejuaraan ini digubah oleh Tony Britten, berdasarkan lagu gubahan George Frideric Handel yang berjudul Zadok the Priest, dan dibawakan oleh Chorus of the Academy of St. Martin in the Fields dan Royal Philharmonic Orchestra.

Khusus bagi tim yang pernah juara Liga Champions 4 kali, di lengan baju kiri akan terdapat logo Liga Champions dan tertulis jumlah piala yang dikoleksi. Seperi Ajax misalnya, karena telah juara sebanyak 4 kali di lengan baju kiri terdapat logo Liga Champions disertai dengan jumlah piala yang didapat.

Pada akhir musim 2004/05 terjadi masalah. Liverpool yang juara Liga Champions pada musim itu berhak lolos langsung ke babak penyisihan musim depan, namun Liverpool di liga domestik ada di peringkat lima. Everton yang merupakan peringkat 4 mengajukan protes, sehingga Liverpool dan Everton tetap ikut Liga Champions musim depan (Everton lewat kualifikasi) dan Inggris pun punya lima tim ke Liga Champions (terbanyak dalam satu negara).

Kualifikasi

Kualifikasi untuk Liga Champions ditentukan oleh posisi tim-tim di liga domestik dan melalui sistem kuota; negara-negara yang mempunyai liga domestik yang lebih kuat diberikan lebih banyak tempat. Klub yang bermain di liga domestik yang lebih kuat juga mulai ikut pada babak yang lebih akhir. Misalnya, tiga liga terkuat, menurut peringkat UEFA, akan melihat juara dan runner-upnya langsung masuk ke babak fase grup, dan peringkat ketiga dan keempat masuk pada babak kualifikasi ketiga. Ada pengecualian pada peraturan ini; juara bertahan Liga Champions lolos secara otomatis ke babak grup tanpa tergantung posisi akhirnya di liga domestik. Dalam perputaran kompetisi liga Champion klub-klub bertarung sengit untuk menempati posisi teratas sehingga layak ikut serta kejuaraan ini.

Distribusi Juara Berdasarkan Negara

* Spanyol (11 gelar juara)
* Italia (11 gelar juara)
* Inggris (11 gelar juara)
* Jerman (6 gelar juara)
* Belanda (6 gelar juara)
* Portugal (4 gelar juara)
* Perancis (1 gelar juara)
* Rumania (1 gelar juara)
* Yugoslavia (1 gelar juara)
* Skotlandia (1 gelar juara)

Final
Musim Juara Hasil Runner-up Tempat
2009/10
(detil) Stadion Santiago Bernabéu,
Madrid
2008/09 (detil) Stadio Olimpico,
Roma
2007/08
(detil) Manchester United
1 - 1
perp. waktu Chelsea
Stadion Luzhniki,
Moskwa
6-5 melalui adu penalti
2006/07 AC Milan
2 - 1 Liverpool
Stadion Olimpiade,
Athena
2005/06 Barcelona
2 - 1 Arsenal
Stade de France,
Saint-Denis
2004/05 Liverpool
3 - 3
perp. waktu AC Milan
Atatürk Olimpiyat Stadyumu,
İstanbul
3-2 melalui adu penalti
2003/04 Porto
3 - 0 Monaco
Arena AufSchalke,
Gelsenkirchen
2002/03 AC Milan
0 - 0
perp. waktu Juventus
Old Trafford,
Manchester
3-2 melalui adu penalti
2001/02 Real Madrid
2 - 1 Bayer Leverkusen
Hampden Park,
Glasgow
2000/01 Bayern München
1 - 1
setsd Valencia
San Siro,
Milan
5-4 melalui adu penalti
1999/00 Real Madrid
3 - 0 Valencia
Stade de France,
Saint-Denis
1998/99 Manchester United
2 - 1 Bayern München
Camp Nou,
Barcelona
1997/98 Real Madrid
1 - 0 Juventus
Amsterdam ArenA,
Amsterdam
1996/97 Borussia Dortmund
3 - 1 Juventus
Olympiastadion,
Muenchen
1995/96 Juventus
1 - 1
perp. waktu Ajax
Stadio Olimpico,
Roma
4-2 melalui adu penalti
1994/95 Ajax
1 - 0 AC Milan
Stadion Ernst Happel,
Wina
1993/94 AC Milan
4 - 0 Barcelona
Stadion Spiros Louis,
Athena
1992/93 Marseille
1 - 0 AC Milan
Olympiastadion,
Muenchen
1991/92 Barcelona
1 - 0
perp. waktu Sampdoria
Wembley,
London
1990/91 Crvena Zvezda
0 - 0
perp. waktu Marseille
Stadio San Nicola,
Bari
5-3 melalui adu penalti
1989/90 AC Milan
1 - 0 Benfica
Stadion Prater,
Wina
1988/89 AC Milan
4 - 0 Steaua Bucharest
Camp Nou,
Barcelona
1987/88 PSV Eindhoven
0 - 0
perp. waktu Benfica
Neckarstadion,
Stuttgart
6-5 melalui adu penalti
1986/87 Porto
2 - 1 Bayern München
Stadion Prater,
Wina
1985/86 Steaua Bucharest
0 - 0
perp. waktu Barcelona
Sánchez Pizjuán,
Sevilla
2-0 melalui adu penalti
1984/85 Juventus
1 - 0 Liverpool
Stadion Heysel,
Brussel
Tragedi Heysel terjadi di final ini.
Akibatnya, semua tim Inggris dilarang bermain dalam semua kejuaraan yang diselenggarakan UEFA selama lima tahun.
1983/84 Liverpool
1 - 1
perp. waktu Roma
Stadio Olimpico,
Roma
4-2 melalui adu penalti
1982/83 Hamburg
1 - 0 Juventus
Stadion Spiros Louis,
Athena
1981/82 Aston Villa
1 - 0 Bayern München
De Kuip,
Rotterdam
1980/81 Liverpool
1 - 0 Real Madrid
Parc des Princes,
Paris
1979/80 Nottingham Forest
1 - 0 Hamburg
Santiago Bernabéu,
Madrid
1978/79 Nottingham Forest
1 - 0 Malmö
Olympiastadion,
Muenchen
1977/78 Liverpool
1 - 0 Club Brugge
Wembley,
London
1976/77 Liverpool
3 - 1 Borussia Mönchengladbach
Stadio Olimpico,
Roma
1975/76 Bayern München
1 - 0 Saint-Etienne
Hampden Park,
Glasgow
1974/75 Bayern München
2 - 0 Leeds United
Parc des Princes,
Paris
1973/74 Bayern München
1 - 1
perp. waktu Atlético de Madrid
Stadion Heysel,
Brussel
Bayern Muenchen memenangi final ulangan, 4 - 0
1972/73 Ajax
1 - 0 Juventus
Crvena Zvezda,
Beograd
1971/72 Ajax
2 - 0 Inter Milan
De Kuip,
Rotterdam
1970/71 Ajax
2 - 0 Panathinaikos
Wembley,
London
1969/70 Feyenoord
2 - 1
perp. waktu Celtic
San Siro,
Milan
1968/69 AC Milan
4 - 1 Ajax
Santiago Bernabéu,
Madrid
1967/68 Manchester United
4 - 1
perp. waktu Benfica
Wembley,
London
1966/67 Celtic
2 - 1 Inter Milan
Estádio Nacional,
Lisboa
1965/66 Real Madrid
2 - 1 Partizan Belgrade
Stadion Heysel,
Brussel
1964/65 Inter Milan
1 - 0 Benfica
San Siro,
Milan
1963/64 Inter Milan
3 - 1 Real Madrid
Stadion Prater,
Wina
1962/63 AC Milan
2 - 1 Benfica
Wembley,
London
1961/62 Benfica
5 - 3 Real Madrid
Olympisch Stadion,
Amsterdam
1960/61 Benfica
3 - 2 Barcelona
Stadion Wankdorf,
Bern
1959/60 Real Madrid
7 - 3 Eintracht Frankfurt
Hampden Park,
Glasgow
1958/59 Real Madrid
2 - 0 Stade de Reims
Neckarstadion,
Stuttgart
1957/58 Real Madrid
3 - 2
perp. waktu AC Milan
Stadion Heysel,
Brussel
1956/57 Real Madrid
2 - 0 Fiorentina
Santiago Bernabéu,
Madrid
1955/56 Real Madrid
4 - 3 Stade de Reims
Parc des Princes,
Paris

perp. waktu = hasil setelah perpanjangan waktu; setsd = setelah perpanjangan waktu sudden death

(id.wikipedia.org)

La Liga

0 komentar
Liga de Fútbol Profesional ("Liga Sepak Bola Profesional"), biasa dikenal dengan nama La Liga atau Primera División adalah liga sepak bola paling tinggi di Spanyol. Didirikan pada tahun 1929, liga ini secara teratur mengadakan kompetisi tahunan. Pada saat ini, ada 20 kesebelasan tim yang tergabung di dalamnya. Tim yang meraih gelar juara terbanyak hingga ialah Real Madrid dengan 31 kali disusul FC Barcelona dengan 18 kali. Hanya ada tiga tim sepanjang sejarah La Liga yang belum pernah terdegradasi, yaitu Real Madrid, FC Barcelona, dan Athletic Bilbao.

Juara

1929 FC Barcelona
1930 Athletic Bilbao
1931 Athletic Bilbao
1932 Madrid CF
1933 Madrid CF
1934 Athletic Bilbao
1935 Betis Balompie
1936 Athletic Bilbao
1937 tidak diadakan karena perang saudara
1938
1939
1940 Atlético Aviación
1941 Atlético Aviación
1942 Valencia CF
1943 Atlético Bilbao
1944 Valencia CF
1945 CF Barcelona
1946 Sevilla CF
1947 Valencia CF
1948 CF Barcelona
1949 CF Barcelona
1950 Atlético de Madrid
1951 Atlético de Madrid
1952 CF Barcelona
1953 CF Barcelona
1954 Real Madrid
1955 Real Madrid

Tahun Tim
1956 Atlético Bilbao
1957 Real Madrid
1958 Real Madrid
1959 CF Barcelona
1960 CF Barcelona
1961 Real Madrid
1962 Real Madrid
1963 Real Madrid
1964 Real Madrid
1965 Real Madrid
1966 Atlético de Madrid
1967 Real Madrid
1968 Real Madrid
1969 Real Madrid
1970 Atlético de Madrid
1971 Valencia CF
1972 Real Madrid
1973 Atlético de Madrid
1974 FC Barcelona
1975 Real Madrid
1976 Real Madrid
1977 Atlético de Madrid
1978 Real Madrid
1979 Real Madrid
1980 Real Madrid
1981 Real Sociedad
1982 Real Sociedad

Tahun Tim
1983 Athletic Bilbao
1984 Athletic Bilbao
1985 FC Barcelona
1986 Real Madrid
1987 Real Madrid
1988 Real Madrid
1989 Real Madrid
1990 Real Madrid
1991 FC Barcelona
1992 FC Barcelona
1993 FC Barcelona
1994 FC Barcelona
1995 Real Madrid
1996 Atlético de Madrid
1997 Real Madrid
1998 FC Barcelona
1999 FC Barcelona
2000 Deportivo de La Coruña
2001 Real Madrid
2002 Valencia CF
2003 Real Madrid
2004 Valencia CF
2005 FC Barcelona
2006 FC Barcelona
2007 Real Madrid
2008 Real Madrid

(id.wikipedia.org)

Kerusuhan sepak bola Catania 2007

0 komentar
Kerusuhan sepak bola Catania 2007 adalah kerusuhan yang terjadi pada 2 Februari 2007, ketika terjadi bentrokan antara hooliganisme pendukung tim sepak bola dan polisi di Catania, Italia. Bentrokan ini terjadi selama dan sesudah pertandingan Serie A antara Catania dan Palermo. Seorang polisi, Filippo Raciti, 40, tewas.

Pertandingan ini mulanya akan dilaksanakan pada tanggal 4 Februari jam 3 sore, tapi atas permintaan manajemen Catania dimajukan jadi 2 Februari jam 6 sore agar tidak berbenturan dengan perayaan. Pertandingan dimulai tanpa pendukung Palermo, yang datang 10 menit setelah permulaan babak 2. Setelah mereka masuk stadion dengan skor 1-0 untuk Palermo, penonton mulai melempar bom gas dan petasan. Polisi membalas dengan melemparkan gas air mata. Wasit Stefano Farina memutuskan untuk menghentikan pertandingan selama lebih dari 40 menit karena para pemain juga terkena akibat gas air mata. Setelah pertandingan usai dengan kemenangan 2-1 untuk Palermo, pendukung Catania di luar stadion mulai menyerang polisi.

Akibat hal ini, Luca Pancalli membatalkan semua acara yang berhubungan dengan sepak bola di Italia, termasuk semua pertandingan profesional, amatir, dan tim nasional. Sehari setelah kejadian ini, muncul graffiti di gedung utama surat kabar lokal Il Tirreno di Livorno yang mengatakan bahwa kejadian ini adalah balas dendam kematian perusuh anti-globalisasi Carlo Giuliani pada 2001. Graffiti serupa muncul di Piacenza, Roma, Milano, dan Palermo.

Setelah kejadian tersebut pemerintah Italia berencana memperketat peraturan keamanan di stadion sepak bola, dikenal dengan nama Decreto Pisanu sesuai mantan Mendagri Giuseppe Pisanu. Diberlakukan larangan membawa petasan dan bom gas ke dalam stadion, dan selama Februari 2007 tidak diadakan pertandingan di malam hari.

Pada 10 Februari 2007 pertandingan Seri B kembali dilanjutkan, sementara untuk Seri A berlaku mulai sehari kemudian.
(id.wikipedia.org)

Serie A

0 komentar
Seri A (bahasa Italia: Serie A) adalah divisi teratas dalam liga sepak bola Italia. Seri A terdiri dari 20 tim sejak musim 2004/2005 (sebelumnya 18). Tiga tim terbawah didegradasikan ke Seri B, dan digantikan oleh tiga tim teratas dari divisi tersebut.

Seri A, dalam bentuknya seperti saat ini, dimulai sejak tahun 1929. Sebelumnya dari 1898 hingga 1929, kompetisi tersebut dibagi kepada grup-grup menurut wilayah. Pada tahun 1927 tidak ada tim yang diberikan gelar juara setelah Torino dicabut gelarnya oleh Federasi Sepak bola Italia (FIGC). Torino dinyatakan sebagai juara pada musim 1948-49 setelah sebuah kecelakaan pesawat menjelang akhir musim yang merenggut nyawa seluruh anggota tim.

Keberhasilan menjadi juara biasanya disebut sebagai scudetto (perisai kecil) karena sang juara akan mengenakan sebuah lambang kecil dengan bendera Italia di seragamnya pada musim berikutnya.

Klub yang paling berhasil adalah Juventus yang juara 27 kali, diikuti A.C. Milan (17), Internazionale (16) dan Genoa C.F.C. (9).

Juara

* 1898 - Genoa Cricket & Athletic Club
* 1899 - Genoa Cricket & Athletic Club
* 1900 - Genoa C.F.C.
* 1901 - Milan Cricket & FC
* 1902 - Genoa C.F.C.
* 1903 - Genoa C.F.C.
* 1904 - Genoa C.F.C.
* 1905 - FC Juventus
* 1906 - Milan FC
* 1907 - Milan FC
* 1908 - Pro Vercelli
* 1909 - Pro Vercelli
* 1910 - Internazionale
* 1911 - Pro Vercelli
* 1912 - Pro Vercelli
* 1913 - Pro Vercelli
* 1914 - Casale
* 1915 - Genoa C.F.C. (gelar diberikan oleh FIGC)
* 1916-19 - dibatalkan karena PD I
* 1920 - Internazionale
* 1921 - US Pro Vercelli
* 1922 - CCI: US Pro Vercelli; FIGC: US Novese
* 1923 - Genoa C.F.C.
* 1924 - Genoa C.F.C.
* 1925 - Bologna FC
* 1926 - FC Juventus
* 1927 - Torino (dicabut FIGC)
* 1928 - FC Torino
* 1929 - Bologna
* 1929-30 - Ambrosiana-Inter
* 1930-31 - Juventus
* 1931-32 - Juventus
* 1932-33 - Juventus
* 1933-34 - Juventus
* 1934-35 - Juventus
* 1935-36 - Bologna
* 1936-37 - Bologna
* 1937-38 - Ambrosiana-Inter
* 1938-39 - Bologna
* 1939-40 - Ambrosiana-Inter
* 1940-41 - Bologna
* 1941-42 - AS Roma
* 1942-43 - Torino
* 1944-45 - dibatalkan karena PD II
* 1945-46 - Torino
* 1946-47 - Torino
* 1947-48 - Torino
* 1948-49 - Torino
* 1949-50 - Juventus
* 1950-51 - AC Milan
* 1951-52 - Juventus
* 1952-53 - Internazionale
* 1953-54 - Internazionale
* 1954-55 - AC Milan



* 1955-56 - Fiorentina
* 1956-57 - AC Milan
* 1957-58 - Juventus
* 1958-59 - AC Milan
* 1959-60 - Juventus
* 1960-61 - Juventus
* 1961-62 - AC Milan
* 1962-63 - Internazionale
* 1963-64 - Bologna
* 1964-65 - Internazionale
* 1965-66 - Internazionale
* 1966-67 - Juventus
* 1967-68 - AC Milan
* 1968-69 - Fiorentina
* 1969-70 - Cagliari
* 1970-71 - Internazionale
* 1971-72 - Juventus
* 1972-73 - Juventus
* 1973-74 - Lazio
* 1974-75 - Juventus
* 1975-76 - Torino
* 1976-77 - Juventus
* 1977-78 - Juventus
* 1978-79 - AC Milan
* 1979-80 - Internazionale
* 1980-81 - Juventus
* 1981-82 - Juventus
* 1982-83 - AS Roma
* 1983-84 - Juventus
* 1984-85 - Hellas Verona
* 1985-86 - Juventus
* 1986-87 - SSC Napoli
* 1987-88 - AC Milan
* 1988-89 - Internazionale
* 1989-90 - SSC Napoli
* 1990-91 - Sampdoria
* 1991-92 - AC Milan
* 1992-93 - AC Milan
* 1993-94 - AC Milan
* 1994-95 - Juventus
* 1995-96 - AC Milan
* 1996-97 - Juventus
* 1997-98 - Juventus
* 1998-99 - AC Milan
* 1999-2000 - Lazio
* 2000-01 - AS Roma
* 2001-02 - Juventus
* 2002-03 - Juventus
* 2003-04 - AC Milan
* 2004-05 - tidak ada[1]
* 2005-06 - Internazionale[2]
* 2006-07 - Internazionale
* 2007-08 - Internaziona

Catatan kaki

1. ^ Juventus juara, namun gelarnya dicabut karena mereka terlibat kasus pengaturan pertandingan.
2. ^ Juventus juara, namun gelarnya dicabut karena mereka terlibat kasus pengaturan pertandingan.

(id.wikipedia.org)

Liga Primer Inggris

0 komentar
Liga Utama Inggris (bahasa Inggris: Premier League, dahulu F.A. Premier League) umum disebut dengan Barclays Premiership di Britania Raya dan Barclays English Premier League secara internasional adalah liga kompetisi antara klub sepak bola Inggris yang berada di deretan atas liga sepak bola Inggris, sehingga menjadi kompetisi sepak bola utama di Inggris.
Sekilas

Liga Utama Inggris terdiri atas 20 klub sepak bola teratas di liga sepak bola Inggris. Didirikan tahun 1992 ketika klub-klub sepak bola teratas memisahkan diri dari liga sepak bola setelah membuat kesepakatan-kesepakatan menguntungkan dengan stasiun televisi. Liga Utama Inggris dikenali sebagai salah satu kompetisi liga terbaik di dunia karena terdiri dari pemain-pemain sepak bola terbaik di dunia, walaupun sebagian besar di antaranya bukan berasal dari Inggris.

Liga Utama Inggris menjadi kompetisi liga yang berpendapatan terbesar di dunia dengan pendapatan total klub di atas £1,3 milyar pada musim 2003–2004, lebih dari 50 persen di atas kompetitornya Seri A Liga Italia.

Sebanyak 20 klub berkompetisi di Liga Utama Inggris. Setiap musim kompetisi, setiap klub melawan klub lain masing-masing sebanyak dua kali. Sekali di stadion mereka (home stadium) dan sekali lagi di tempat lawannya. Sebanyak 38 pertandingan untuk setiap klub menjadikan total 380

pertandingan di Liga Utama Inggris. Setiap akhir musim, tiga klub pada urutan terbawah terdegradasi dan empat klub teratas masuk kompetisi Liga Champions untuk memperebutkan Piala Champions. Dua klub teratas masuk secara otomatis, sedangkan urutan ke-3 dan 4 masuk melalui babak play-off. Klub pada urutan ke-5 liga utama akan masuk kompetisi untuk memperebutkan Piala UEFA. Klub pada urutan ke-6 dan 7 bisa juga masuk kompetisi Piala UEFA tergantung pada situasi dua kompetisi domestik lainnya. Sedang klub urutan 18-20 akan terdegradasi ke Divisi Championship dan akan digantikan oleh klub peringkat 1-2 dari Divisi Championship yang otomatis promosi serta klub peringkat 3-6 dari Divisi Championship yang memperebutkan satu tiket tersisa.

Sponsor

Sejak 1993, Liga Utama Inggris mempunyai sponsor. Sponsor berhak menambahkan namanya di nama liga. Berikut adalah daftar sponsor di liga Inggris.

* 1993–2001: Carling (FA Carling Premiership)
* 2001–sekarang: Barclays (Barclays Premiership; dari 2001-2004, dikenal dengan nama Barclaycard Premiership)

Daftar juara

* 1992/1993 - Manchester United
* 1993/1994 - Manchester United
* 1994/1995 - Blackburn Rovers
* 1995/1996 - Manchester United
* 1996/1997 - Manchester United
* 1997/1998 - Arsenal
* 1998/1999 - Manchester United
* 1999/2000 - Manchester United
* 2000/2001 - Manchester United
* 2001/2002 - Arsenal
* 2002/2003 - Manchester United
* 2003/2004 - Arsenal
* 2004/2005 - Chelsea
* 2005/2006 - Chelsea
* 2006/2007 - Manchester United
* 2007/2008 - Manchester United
* 2008/2009 -

(id.wikipedia.org)

Asal usul San siro

0 komentar
Stadion Giuseppe Meazza (nama Italia: Stadio Giuseppe Meazza, juga dikenal dengan nama San Siro), adalah stadion sepak bola di Milan, Italia. Stadion ini adalah kandang bagi dua tim liga Italia dari Seri A: A.C. Milan dan Internazionale.

Dibangun pada 1925 di distrik San Siro di Milan, yang menjadi sumber nama aslinya, di 1979 stadion ini diubah namanya secara resmi menjadi "Giuseppe Meazza" untuk menghormati seorang pemain Inter pada tahun 1920-an, namun hingga kini bagi fans AC Milan namanya tetap "San Siro".

Pada tahun 1987 dalam persiapan untuk Piala Dunia pemerintah Italia memberikan dewan kota Milan $30 juta untuk memodernisasikan stadion tersebut, namun akhirnya ongkosnya membengkak dua kali lipat.

Pada tahun 1990, stadion ini menjadi tempat pertandingan final Piala Dunia antara Jerman Barat dan Argentina.

* Kapasitas: 85.700
* Lapangan
o Panjang: 105 meter
o Lebar: 68 meter
o Permukaan: Rumput
* Peresmian: 19 September 1926

Lokasi Milan, Italia
Pelepasan tanah 1925
Dibuka 19 September 1926
Direnovasi 1989
Pemilik Pemerintahan Kota Milan
Permukaan Rumput
105m x 68m
Pemakai
AC Milan
Inter Milan
Kapasitas
82.955

(id.wikipedia.org)

Stadion Utama Gelora Bung Karno

0 komentar
Stadion Utama Gelora Bung Karno adalah sebuah stadion serbaguna di Jakarta, Indonesia yang merupakan bagian dari kompleks olahraga Gelanggang Olahraga Bung Karno. Stadion ini umumnya digunakan sebagai lapangan pertandingan sepak bola tingkat internasional. Stadion ini dinamai untuk menghormati Soekarno, Presiden pertama Indonesia, yang juga merupakan tokoh yang mencetuskan gagasan pembangunan kompleks olah raga ini. Dalam rangka de-Soekarnoisasi, pada masa Orde Baru, nama Stadion ini diubah menjadi Stadion Utama Senayan. Setelah bergulirnya gelombang reformasi pada 1998, nama Stadion ini dikembalikan kepada namanya semula melalui Surat Keputusan Presiden No. 7/2001.[1]

Dengan kapasitas sekitar 100.000 orang, stadion yang mulai dibangun pada pertengahan tahun 1958 dan penyelesaian fase pertama-nya pada kuartal ketiga 1962 ini merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Menjelang Piala Asia 2007, dilakukan renovasi pada stadion yang mengurangi kapasitas stadion menjadi 88.083 penonton.

Pembangunannya didanai dengan kredit lunak dari Uni Soviet sebesar 12,5 juta dollar AS yang kepastiannya diperoleh pada 23 Desember 1958.

[sunting] Data stadion

* Lampu: 1.200 luks
* Panjang sentel ban: 800 meter
* Panjang lapangan: 110 meter
* Lebar lapangan: 60 meter

Lokasi Jakarta Pusat, Indonesia
Koordinat 6°13′7″LS,106°48′9″BT
Pelepasan tanah 1960
Dibuka 1962
Ditutup Masih dipakai
Pemilik Pemerintah Jakarta
Operator Gelora Senayan Foundation (BPGS)
Permukaan Rumput
Biaya pembuatan $12,500,000
Arsitek N/A
Pemakai
Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI)
Indonesia
Liga Indonesia
Persija Jakarta
Kapasitas 88.083 (2005 avg: N/A)

(id.wikipedia.org)

Brasil dan samba

0 komentar
Stadion Rasunda di Kota Stockholm, Swedia pernah menggoreskan sejarah hebat bagi Brasil. Di stadion ini lah, tim Samba meraih gelar juara dunia pertamanya usai menundukkan tuan rumah Swedia 3-1 di final Piala Dunia 1958.

Dan 49 tahun berselang, Stadion Rasunda kembali menjadi tempat keberuntungan bagi Brasil. Meski tampil tidak seperti karakter asli Brasil yang piawai memainkan bola-bola pendek mengalir cepat plus suguhan atraksi skill individu bak tarian Samba, Brasil menang 1-0 atas tim Afrika, Ghana, dalam laga persahabatan, Selasa (27/3) malam waktu setempat.

Gol semata wayang kemenangan anak asuh Carlos Dunga dipersembahkan penyerang berambut kriwil yang bermain di klub Spartak Moskow, Rusia, Vagner Love di menit ke-17.
"Kami seharusnya lebih mampu memindahkan bola sesering mungkin, kami juga harusnya lebih sabar menunggu peluang," ujar Dunga seperti dikutip AP, Rabu (28/3).

"Kami meninggalkan lapangan dengan gembira karena kami menang. Namun, kami tahu, kami seharusya bisa tampil lebih baik dari ini," sambung super star Brasil, Ronaldinho.
Penampilan Brasil saat melawan Ghana memang sangat berbeda ketika mereka mengalahkan Chile 4-0 di Goteborg, Sabtu (24/3) lalu. Brasil kali ini nampak lebih defensif, terutama setelah mereka unggul 1-0. Seolah goyangan Samba khas Brasil sirna. Bahkan, ketika Ghana bermain dengan 10 pemain di 12 menit terakhir setelah gelandang Haminu Draman menerima kartu kuning kedua, Ronaldinho dkk tetap tak mampu menambah gol.

Namun, terlepas dari penampilan kurang greng yang ditunjukkan timnya, Dunga mengaku puas. Diakuinya, ia masih menurunkan line-up eksperimen di laga kesembilannya bersama Brasil. Ia masih mencari the winning team yang akan diturunkan di Copa Amerika Juni mendatang.
"Ghana bermain dengan kelebihan fisik, dan itu tidak mudah bagi kami setelah bermain melawan Chile empat hari lalu. Skor 1-0 saya pikir sudah bagus. Saya puas dengan dua pertandingan yang kami mainkan," sambung Dunga.

Skor 1-0 itu sendiri membuat Ghana gagal membalas kekalahan telak 0-3 dari Brasil di babak 16 besar Piala Dunia 2006 lalu. Lebih dari itu, ini lah kekalahan pertama Ghana dalam tujuh laga sejak ditukangi Claude Le Roy. Meski begitu, Le Roy mengaku puas dengan penampilan timnya. Ia menyebut The Black Stars, julukan Ghana, pantas meraih hasil lebih baik.

"Kami memainkan sepak bola level tinggi, dan itu sangat penting bagi masa depan tim ini. Sejujurnya, saya pikir hasil imbang lebih adil bagi kedua tim," ungkap Le Roy, yang oleh Federasi Sepak Bola Ghana dibebani target menjuarai Piala Afrika 2008 di mana Ghana bertindak sebagai tuan rumah.had

Susunan Pemain :
Brasil (4-4-2): Cesar; Ilsinho (Alves 60`), Lucio, Juan, Mineiro; Kleber, Ronaldinho, G Silva (Josue 46`), Kaka (Elano, 70); Love (Oliveira 74`), Robinho (Diego 77`). Pelatih : Carlos Dunga
Ghana (4-4-2): Kingson; Painstil, Adu Sarpei, Dickoh, Mensah; Addo (Boateng 74), Kingston (Kumordji, 74), Annan, Draman, Gyan (Tachie-Mensah, 11), Muntari. Pelatih : Claude Le Roy

Danone cup

0 komentar
Danone Nations Cup (DNC) adalah kompetisi sepak bola internasional terbesar untuk anak-anak berusia antara 10 sampai 12 tahun. Tahun 2008, Danone kembali akan menggelar festival sepak bola U-12 ini pada 22-23 Maret mendatang.

“Kita mendapat kesempatan yang sangat berharga dari PT Danone untuk menyelenggarakan kualifikasi daerah festival sepak bola U-12. Ada tiga kota tambahan dari 8 kota yang sudah menggelar di tahun sebelumnya,” kata Syamsuramel, Sekretaris umum Pengurus Provinsi PSSI Sumsel, (26/02).

Palembang bersama Padang dan Tangerang menjadi penyelenggara tambahan tahun ini.

"Di Indonesia, ajang ini sudah digelar sejak 2003. Khusus untuk Sekolah Sepak bola (SSB) dan SD berusia 12 tahun. Untuk tahun pertama di sini, kita ditargetkan minimal 100 tim yang ikut,” lanjut Syamsuramel.

Tim juara kualifikasi Palembang, akan bersaing dengan 10 juara kota lain. Nah, setelah didapat tim juara dari 11 kota tersebut atau yang artinya tim terbaik U-12 se-Indonesia, PT Danone mengirimkan tim tersebut ke Prancis untuk bersaing dengan tim juara U-12 negara lain.

Bisa dikatakan, ajang ini merupakan piala dunianya tim sepak bola U-12. Itu karena Danone Nation Cup 2008 tidak hanya digelar di Indonesia, tapi juga di negara lain. Jadi setiap juara negara akan diadu pada ajang world final, di Lyon, Prancis, dan bakal bertemu salah satu bintang dunia seperti Zidane tahun 2003 lalu,” jelas Wakil kepala Bidang Binpres KONI Sumsel itu.

Jika ada di antara kalian yang tergabung dalam kompetisi ini, b0cah mengucapkan "Selamat berjuang! Raih prestasi untuk dirimu dan bangsa."***

(dari Sumeks dan berbagai sumber)

Gaya cepat Inggris

0 komentar

Menonton pertandingan perebutan Piala FA di sepakbola Inggris selalu menarik. Menarik bagaimana sebuah tim dari divisi 2 mampu menjungkalkan tim liga premier, liga tertinggi di Inggris. Dan sebuah tim gurem mampu mengalahkan tim elit hanya jamak ditemui di ajang pertandingan sepakbola Inggris.

Secara umum tontonan Liga Inggris memang menarik, permainan cepat, tendangan keras, permain berlari seperti angin kemudian menendang keras membuat gol maka gemuruh stadion membahana. Enak ditonton, tapi tidak enak bagi prestasi Liga Inggris.

Ya, cara bermain sepakbola pemain-pemain Britania Raya yang terlalu bersemangat serta terlalu 'gentle' di lapangan membuat prestasi mereka mandeg, kalau tidak boleh dibilang menurun.

Sebagai ilustrasi ketika Liverpool bertanding melawan Porstmouth, Liverpool membuat gol terlebih dahulu namun kemudian disamakan oleh The Pompey (julukan Porstmouth) di babak ke dua. Bahkan kemudian The Pompey menambah gol lagi sehingga Liverpool tertinggal 1-2. Pada kondisi ini pelatih Liverpool Rafael Benitez melakukan pergantian pemain kontroversial, dengan menggantikan Steven Gerard yang adalah kapten tim, 'roh' Liverpool sekaligus pencetak gol di babak pertama tadi. Tentu saja penonton dan komentator terkejut, bagaimana mungkin pelatih malah mengeluarkan pemain yang paling penting di tim saat skor, sebuah perjudian di saat tim justru sedang tertinggal.

Kenapa ?

Steven Gerrard bermain begitu semangat dan hidup, sebagai gelandang menyerang dia sangat dominan dalam tim dan menjelajah ke kanan, kiri dan juga tengah. Pokoknya hidup sekali dan indah melihat cara dia bermain, napasnya seakan tidak pernah habis. Justru kondisi ini yang membuat pelatih makin khawatir. Pelatih pun melihat justru faktor Gerard lah kenapa Liverpool untuk sementara kalah. Gerard memang bertempur dengan sepenuh hati, semangat menguasai lapangan. Tapi di mata pelatih, justru Gerrard membuat taktik dan strateginya kacau bali dengan dominasinya. Dia bermain dengan semangat dan hati, tapi dia tidak bermain dengan akal dan kecerdikannya. Dalam sepakbola (dan juga dalam hidup) kita terkadang perlu mundur untuk ancang-ancang maju, melambat untuk melompat atau bahkan licik untuk mengelabui lawan.

Setidaknya keputusan pelatih tepat ketika di akhir pertandingan, Liverpool bisa menyamakan skor.

Di atas adalah ilustrasi bagaimana sebagian besar pemain Inggris. Penuh semangat, mengejar ke mana bola bergulir, menendang keras, cepat, berlari. Pendeknya power and speed adalah andalan. Ini sedikit banyak menjelaskan beberapa hal :

Pertama, prestasi tim nasional Inggris di kancah persepakbolaan dunia mandeg, kalau tidak bisa dibilang menurun. Prestasi prestisius terakhir yang dicapai timnas Inggris adalah di tahun 1966 ketika menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA dan sekaligus menjadi juara. Setelah itu tidak ada prestasi lagi.

Kedua, predikat pemain terbaik dunia tidak pernah datang dari ajang Liga Inggris. Langganan predikat ini justru mayoritas datang dari Liga Italia dan Spanyol. Liga yang di cap orang Inggris sebagai liga yang membosankan dan banyak 'intrik'.

Ketiga, tim-tim dari divisi bawah mampu mengalahkan tim-tim divisi premier. Sangat mungkin di mana power and speed adalah hal utama. Tim-tim gurem tentunya akan tampil kesetanan untuk selama mungkin memainkan bola dan membuat gol. Kuncinya kick and rush, kemana bola bergulir, kejar dan tendang, kejar dan tendang, dan seterusnya hingga gol tercipta.

Mungkin benar kata bintang Italia Gianluca Vialli ketika menjadi pelatih Chelsea, pemain Inggris bermain dengan hatinya, tapi otaknya ditinggal di pinggir lapangan.....


klub Italia Vs Inggris

0 komentar
Tiga partai besar antara klub-klub Italia dan Inggris: Juventus menghadapi Chelsea, Roma bertemu Arsenal, dan Inter Milan kontra Manchester United, dipastikan berlangsung seru. Sudah pasti negara pemenang akan membanggakan diri dengan menyatakan bahwa liga miliknya adalah terbaik dunia.

Mari kita simak perbedaan budaya dari kedua negara tersebut, baik di dalam maupun luar lapangan, sebagaimana dipaparkan oleh Carlo Garganese, wartawan GOAL.com berdarah Italia yang berdomisili di Inggris.

Di Dalam Lapangan

1) Pada hari Minggu di Italia, para suporter mempunyai jadwal rutin sebagai berikut: pergi ke gereja, menyaksikan pertandingan, pulang ke rumah. Sedangkan di Inggris: pergi ke bar, menyaksikan pertandingan, kembali ke bar.

2) Di Italia, pasta dan segelas red wine adalah hidangan tepat sebelum pertandingan. Di Inggris, kebab dan kentang goreng ditambah bir setengah liter sebelum ke stadion sudah cukup.

3) Di Italia, polisi akan membiarkan Anda melempar jeruk ke arah bus yang mengangkut tim lawan. Di Inggris, Anda akan dijebloskan ke penjara bila melakukan perbuatan seperti itu.

4) Tifosi Italia berkelakuan baik di laga tandang, tapi bisa mengamuk di kandang sendiri. Fans Inggris berkelakuan baik di negeri sendiri, tapi menggila di Eropa.

5) Di Inggris, penonton duduk di bangku stadion. Di Italia, bangku stadion bisa dijadikan senjata.

6) Di Inggris, petugas keamanan memperhatikan ulah penonton. Di Italia, petugas keamanan menyaksikan pertandingan tapi merangkap sebagai Ultras.

7) Di Inggris, Anda harus pergi ke warung stadion untuk membeli makanan. Di Italia, Anda cukup meneriakkan 'A Bibitaro' kepada penjual makanan yang tak jauh dari bangku Anda, kemudian Anda memberikan uang yang disampaikan melalui satu penonton ke penonton lainnya, sementara sang penjual mengirimkan sebuah cornetto dengan cara yang sama.

8) Di Inggris, jika Anda cepat, kuat dan bisa berlari non-stop selama 90 menit, Anda akan dianggap pemain hebat, meskipun skill permainan Anda menyamai skill seekor keledai. Di Italia, jika Anda memperagakan taktik dan teknik yang memadai, Anda akan dianggap pemain hebat, meskipun kecepatan dan mobilitas Anda menyamai kura-kura.

9) Di Inggris, jika Sky Sports mengatakan bahwa Peter Crouch adalah pemain terbaik dunia, satu negara akan percaya. Di Italia, jika Sky Italia mengklaim bahwa Simone Loria adalah bek terbaik di planet ini, satu negara akan berhenti berlangganan stasiun televisi tersebut.

10) Di Italia, 'hasil akhir membenarkan tujuan awal', dan menarik kostum tim lawan, diving, pelanggaran keras dan menipu wasit adalah aspek-aspek penting dalam pertandingan. Di Inggris, semua tindakan tersebut adalah bentuk kecurangan, dan filosofi 'tujuan awal membenarkan hasil akhir' diikuti, karena fair play lebih penting ketimbang menang dengan cara apapun.

11) Di Italia, pertahanan adalah kesenian. Di Inggris, pertahanan adalah anti-sepakbola.

12) Di Italia, jika sebuah tim tertinggal 3-0, semua pemain menyerah, dan semua pendukung mencemooh tim yang kalah, menghancurkan mobil pemain terburuk, dan menyerbu latihan tim pada hari berikutnya. Di Inggris, jika sebuah tim tertinggal 8-0 pun, para pemain masih berjuang dan mengejar bola hingga akhir menit meskipun sadar pasti kalah, sementara para pendukungnya bersorak menyanyikan tentang 'pahlawan' mereka.

13) Di Inggris, wasit yang buruk memang buruk. Di Italia, wasit yang buruk adalah korup.

14) Di Inggris, acara televisi sesudah laga berakhir adalah 99% cuplikan pertandingan dan 1% analisis. Di Italia, acaranya 1% cuplikan pertandingan dan 99% analisis (atau tayangan ulang dalam slow-motion).

15) Di Inggris, Anda jarang mendengar berita tentang ketua klub, yang cenderung untuk menjauhi pers. Di Italia, presiden klub sudah terbiasa melontarkan komentar kontroversial.

Di Luar Lapangan

16) Di Italia, menyuap dan korupsi adalah bagian kehidupan. Di Inggris, istilah 'backhander' adalah jenis pukulan dalam olahraga tenis [di Italia 'backhander' diartikan sebagai penyuap].

17) Di Inggris, Anda tak bersalah sebelum terbukti bersalah. Di Italia, Anda dinyatakan bersalah sebelum terbukti tak bersalah.

18) Di Italia, anak seumur sembilan bulan sudah diberikan minuman beralkohol untuk pertama kalinya, dan belajar untuk menghargai minuman itu. Di Inggris, anak-anak dilarang menyentuh minuman keras hingga usia 18 tahun, dan selanjutnya mereka belajar untuk melemparkannya.

19) Di Italia, anak-anak cowok dijaga ibunya hingga usia 40 tahun merupakan hal yang biasa. Di Inggris, anak-anak cowok sudah mencari rumah sendiri dan berusaha mandiri saat berusia 16 tahun.

20) Pria Italia sudah mencukur kumisnya pada usia 11 tahun, dan rutin setiap hari supaya terlihat halus. Pria Inggris mulai mencukur ketika menginjak usia 18, dan selanjutnya harus menunggu lima tahun lagi untuk melihat jenggot tipis tumbuh dari ujung dagunya.

21) Di Inggris, ketepatan waktu dan mengatur jadwal sangat penting. Di Italia, 30 menit terlambat masih tepat waktu.

22) Di Italia, tidak ada orang yang beli karcis untuk naik kereta api. Di Inggris, semua orang membayar, meskipun tarifnya sangat tinggi dan lebih murah naik taksi.

23) Di Inggris, melanggar hukum adalah hal yang bersifat pribadi dan patut dirahasiakan. Di Italia, melanggar aturan adalah sumber percakapan yang menghibur dan wajib diceritakan ke teman-teman.

24) Orang-orang Italia berlibur dan kulitnya tak mudah terbakar oleh sinar matahari, bahkan kulitnya akan tetap berwarna coklat. Tapi orang-orang Inggris kulitnya mudah terbakar, dan butuh waktu yang lama untuk mengembalikan warna kulit aslinya.

25) Di Italia, pakaian sporty dari atas ke bawah dianggap tidak mengikuti tren. Di Inggris, tidak memakai pakaian olahraga berarti bencong.

26) Di Italia, tidak ada orang yang mengantri, tapi dorong-dorongan terjadi sambil berpura-pura mengenal seseorang di depan antrian. Di Inggris, semua orang rela mengantri berjam-jam, dan meskipun ditolak, mereka bisa pergi tanpa mengeluh.

27) Di Italia, politik adalah hal yang melekat di dalam jiwa. Di Inggris, politik kalah pentingnya dengan 'Big Brother', acara televisi populer yang memperlihatkan sekumpulan orang tidak berbakat yang melakukan hal-hal tidak penting sepanjang hari.

28) Di Italia, dua orang dengan jenis kelamin yang sama berpelukan dan mencium pipi adalah hal yang normal. Di Inggris, Anda 'tidak normal' jika melakukan itu.

29) Di Italia, jika Anda pergi ke sebuah pesta, Anda dipastikan kenyang karena makanan yang disajikan tuan rumah tersedia dalam porsi berlebih. Di Inggris, jangan heran bila Anda diminta untuk membawa makanan sendiri ke pesta, tapi akhirnya Anda masih lapar dan harus mampir ke McDonalds sebelum pulang.

30) Di Italia, penyiar televisi cantik antara lain Juliana Moreira, Ilary Blasi, Christina Chiabotto, Ilaria D'Amico dan Michelle Hunziker, itupun baru sebagian. Di Inggris, hanya ada Jordan atau Jody Marsh.
(www.goal.com)

Tragedi Heysel

0 komentar
Tragedi Heysel terjadi pada tanggal 29 Mei 1985 di mana pada saat itu tengah terjadi pertandingan antara Liverpool dan Juventus di Piala Champions (saat ini Liga Champions). Peristiwa ini merupakan sejarah buram persepak bolaan Inggris pada tahun itu, karena saat itu klub-klub Inggris sedang jaya-jayanya. Karena peristiwa ini pula tim-tim dari Inggris dilarang bermain di tingkat internasional selama 5 tahun lamanya. Peristiwa ini bermula dari fans masing-masing klub yang saling mengejek dan melecehkan. Kemudian para fans terutama dari fans Juventus yang memang sudah terkenal dengan hooliganismenya ini mulai melemparkan kembang api ke para fans Liverpool. Akibat peristiwa ini sebanyak 39 orang meninggal dunia. Pertandingan itu sendiri dimenangi Juventus dengan hasil akhir 1 - 0.

[sunting] Korban

39 suposter sepak bola meninggal dalam peristiwa ini, 32 suporter Juventus, 4 orang warga negara Belgia, 2 orang Perancis serta seorang Irlandia.

* Rocco Acerra (29)
* Bruno Balli (50)
* Alfons Bos
* Giancarlo Bruschera (21)
* Andrea Casula (11)
* Giovanni Casula (44)
* Nino Cerrullo (24)
* Willy Chielens
* Giuseppina Conti (17)
* Dirk Daenecky
* Dionisio Fabbro (51)
* Jacques François
* Eugenio Gagliano (35)
* Francesco Galli (25)
* Giancarlo Gonnelli (20)
* Alberto Guarini (21)
* Giovacchino Landini (50)
* Roberto Lorentini (31)
* Barbara Lusci (58)



* Loris Messore (28)
* Gianni Mastrolaco (20)
* Sergio Bastino Mazzino (38)
* Luciano Rocco Papaluca (38)
* Luigi Pidone (31)
* Bento Pistolato (50)
* Patrick Radcliffe
* Domenico Ragazzi (44)
* Antonio Ragnanese (29)
* Claude Robert
* Mario Ronchi (43)
* Domenico Russo (28)
* Tarcisio Salvi (49)
* Gianfranco Sarto (47)
* Amedeo Giuseppe Spolaore (55)
* Mario Spanu (41)
* Tarcisio Venturin (23)
* Jean Michel Walla
* Claudio Zavaroni (28)
(id.wikipedia.org)
 

info menarik sepak bola Design by Insight © 2009